Perluas target pasar, produsen mainan sasar orang dewasa

Sejumlah perusahaan mainan raksasa, mulai dari Mattel, Build-a-Bear, hingga ‘Happy Meal’ dari McDonald’s mulai menyasar orang dewasa dalam promosi dan produknya, seperti boneka. 

Pasalnya, melansir NBC NEW YORK (19/12), editor dari situs review mainan TTPM, Jim Silver mengungkapkan bahwa hal itu bisa terjadi lantaran kini orang dewasa gemar membeli serta bermain boneka dan mainan lain, demi menanggulangi stres dari berbagai tekanan dan kenyamanan mereka.

Bahkan, ada saja orang dewasa yang tak sekadar memainkan boneka itu untuk sementara waktu, tetapi juga membawanya ke tempat tidur hingga kafe hanya untuk duduk menemani mereka.

Salah satu efek dari perubahan minat ini tampak pada penambahan menu makanan dewasa dalam American Girl Cafe milik Mattel, seperti minuman beralkohol cocktail

Selain itu, juga terlihat dari peluncuran situs Bear Cave dari Build-a-Bear, dengan produk boneka menyerupai kelinci yang memegang botol anggur, untuk orang dewasa. 

Rantai makanan cepat saji McDonald’s (McD) pun turut serta. Pada Oktober lalu, McD merilis Happy Meal dewasa, paket makanan dan mainan yang ditujukan untuk membawa ke kenangan masa kecil.

Perluasan target pasar banyak perusahaan mainan itu bergerak seiring meningkatnya minat dari kalangan ‘kid-adult’ (anak-dewasa) dalam industri mainan.

Bahkan, riset pasar dari perusahaan NPD Group Inc., konsumen berusia 18 tahun dan selebihnya itu, menyentuh angka 14% dari seluruh pembelian mainan di Amerika Serikat.

Hal itu pun setara dengan $5,7 miliar (Rp91,9 triliun) selama setahun di akhir September 2022. Rupanya, angka itu juga meningkat sebesar 19% sejak September 2021.

Genevieve Cruz, direktur senior LEGO yang telah meningkatkan jumlah produk mainan dewasanya sejak 2020, mengatakan bahwa pandemi meningkatkan ketertarikan orang dewasa pada mainan masa kecil. 

Menurutnya, hal itu terjadi karena, “Mereka (orang dewasa) terjebak di rumah dan tidak memiliki apa pun. Tapi kami percaya bahwa tren itu akan berjalan terus setelah pandemi.”