Pemilik lisensi Justin Bieber konfirmasi H&M punya hak atas merchandise-nya
Ritel pakaian asal Swedia, H&M, mengatakan pada Kamis (22/12) bahwa pihaknya memiliki hak untuk menjual merchandise Justin Bieber yang kini telah ditarik dari toko setelah dikecam oleh sang artis karena diklaim belum mendapatkan izinnya.
Hal tersebut diungkapkan dalam keterangan tertulis yang ada di situs resmi jenama fast fashion tersebut, yang juga telah dikonfirmasi oleh TFR melalui email kepada H&M.
“Pemegang lisensi Justin telah mengonfirmasi bahwa H&M memiliki kontrak yang tepat dan mengikuti semua prosedur persetujuan yang tepat untuk setiap desain yang dipilih,” tulis H&M dalam keterangan tertulis kepada TFR.
Meskipun begitu, untuk menghormati Bieber, H&M memutuskan untuk menarik seluruh produk merchandise yang dimaksud dari situs dan seluruh gerainya.
“Namun demikian, untuk menghormati Justin, kami menghapus produk dari situs dan toko kami, dan kami berupaya menemukan solusi terbaik untuk produk-produk tersebut,” lanjut keterangan tersebut.
Pihaknya turut menjelaskan bahwa H&M dan Bieber telah menjalin kerja sama sebagai merchandise partner sejak tahun 2016 lalu.
Seperti diketahui, dikutip dari Fashion Network, pada Senin (19/12), ramai di media sosial klaim Bieber yang mengaku bahwa merchandise terbaru H&M yang mengatasnamakannya belum mendapatkan izin.
Ia bahkan mengajak 270 juta pengikutnya di Instagram untuk tidak membeli hingga menyebut koleksi merch tersebut sebagai “sampah”.
H&M, ritel fesyen terbesar kedua yang menawarkan berbagai pakaian ready-to-wear, meluncurkan koleksi merchandise Justin Bieber berupa hoodie, t-shirt, hingga sweatshirt bergambar sang penyanyi, serta potongan lirik lagu-lagunya.