REVLON capai kesepakatan restrukturisasi dengan kreditur, pemegang saham tak dapat apa-apa
Perusahaan raksasa kosmetik REVLON umumkan pada Senin (19/12) bahwa perusahaannya telah mencapai kesepakatan restrukturisasi bersama kreditur yang akan mengalihkan kepemilikan perusahaan kepada pemberi pinjaman dan menghapus kepemilikan pemegang saham saat ini.
REVLON mendapat dukungan dari faksi pemberi pinjaman dan kreditor tanpa jaminan, yang sebelumnya berselisih selama kebangkrutan perusahaan yang pertama diumumkan pertengahan tahun ini.
Kala pertama mengumumkan kebangkrutan pada Juni 2022, perusahaan itu dikabarkan memiliki utang mencapai $3,5 miliar (sekitar Rp54,6 triliun) lantaran kesulitan membayar vendor tepat waktu.
Melansir Fashion Network (21/12), lewat kesepakatan restrukturisasi di penghujung tahun tersebut, sekitar $3 miliar (sekitar Rp46,8 triliun) utangnya akan ditangani oleh pemberi pinjaman Brandco dan juga ekuitas swasta dan dana lindung nilai (hedge fund) seperti Ares Management dan Oak Hill Advisors.
Sedangkan, bila kesepakatan benar dijalankan setelah mendapat persetujuan hakim kebangkrutan pengadilan Amerika Serikat, REVLON mendapat waktu lebih untuk mencari $44 juta (sekitar Rp686,3 miliar) untuk membayar sisa utangnya.
Maka dari itu, REVLON harus segera mendapat persetujuan pengadilan sebelum 3 April 2023, yang akan memungkinkan perusahaan keluar dari perlindungan kebangkrutan Chapter 11 pada 17 April 2023.
Kesepakatan restrukturisasi ini pun memberi peluang REVLON untuk menggenjot penjualannya. Jika mencapai angka yang dibutuhkan, bisa saja jenama itu mampu membayar kembali para pemberi pinjaman Brandco.
Di sisi lain, perjanjian juga menandakan bahwa investor pemegang saham saat ini tak akan mendapatkan apa-apa lantaran saham kepemilikan REVLON akan dibagikan kepada pemberi pinjaman yang terjamin.
Sebagai informasi, gejolak utang yang dialami perusahaan di bawah MacAndrews & Forbes milik miliarder Ron Perelman ini diduga terjadi karena kesulitan bersaing dengan merek-merek kosmetik terkini.
Tidak hanya itu, perusahaan juga mendapat tekanan dari kinerja sahamnya yang terus menurun. Hal itu terlihat pada harga saham REVLON jatuh 95,71%. Serta nilai kapitalisasi pasarnya turut anjlok menjadi sebesar $26,88 juta (sekitar Rp419,26 miliar).