Celine Dion didiagnosis penyakit langka stiff-person syndrome

Celine Dion mengabarkan penundaan sejumlah jadwal tur Eropa usai didiagnosis penyakit kelainan saraf langka yang membuatnya tidak bisa bernyanyi seperti biasa.

Penyanyi superstar tersebut dikabarkan mengidap stiff-person syndrome yang dapat dialami oleh satu dari satu juta orang. Kabar ini diumumkannya lewat video yang dibagikan di Instagram pada Selasa (6/12).

“Sementara kami masih mempelajari kondisi langka ini, kami sekarang paham bahwa inilah yang menyebabkan kejang yang selama ini saya alami,” ujar Celine Dion dalam video tersebut, dikutip dari CNN.

“Sayangnya, kejang ini memengaruhi setiap aspek dalam keseharian saya, terkadang menyebabkan saya kesulitan untuk berjalan dan tidak bisa menggunakan pita suara untuk bernyanyi seperti biasanya,” lanjutnya lagi.

Menurut penjelasan di National Institute of Neurological Disorders and Stroke, stiff-person syndrome merupakan “sindrom langka dan progresif yang memengaruhi sistem saraf, terutama otak dan sumsum tulang belakang”.

Sejumlah gejala yang dialami penderita penyakit ini di antaranya kekakuan otot dan kejang yang mengganggu. Bahkan, kejang tersebut memiliki kekuatan yang bisa mematahkan tulang.

Dion sendiri memang telah berjuang dengan kesehatannya beberapa waktu belakangan, membuatnya kerap berurusan dengan tim medis profesional agar bisa mendapatkan kembali kekuatan dan kemampuannya untuk tampil di atas panggung.

Pemenang penghargaan Grammy itu kemudian mengatakan, “Saya rindu melihat kalian semua, berada di atas panggung, tampil untuk kalian. Saya akan selalu memberikan penampilan maksimal, namun kondisi saya tidak memungkinkan untuk itu”.

Ia turut berharap dapat segera sembuh dan berterima kasih kepada para penggemarnya yang telah mendukungnya. Lebih jauh, ia mengimbau agar para penggemarnya bisa menjaga kesehatan.

Adapun konser musim semi Celine Dion yang dijadwalkan digelar pada 2023 akan diundur ke tahun 2024 dan delapan tur yang dijadwalkan pada musim panas 2023 akan dibatalkan.