Akibat perang dengan Ukraina, Swiss melarang ekspor jam tangan mewah ke Rusia
Dewan Federal Swiss mengumumkan pada Jumat lalu (18 Maret) bahwa Swiss akan segera menghentikan ekspor jam tangan mewah ke Rusia sebagai respon atas perang antara Ukraina dan Rusia. Tindakan ini juga menunjukkan langkah Swiss dalam meninggalkan tradisi netralitas mereka.
Keputusan ini juga menunjukkan bahwa Swiss menyamaratakan kebijakan negaranya dengan kebijakan Uni Eropa yang melarang ekspor berbagai barang mewah ke Rusia, mulai dari sampanye, mobil mewah, mode pakaian, hingga peralatan elektronik mahal serta perlengkapan olahraga.
“Larangan ekspor barang-barang mewah yang tercantum dalam sanksi baru terhadap Rusia [rilisan Uni Eropa] hanya akan memengaruhi sebagian kecil dari ekspor global barang mewah di Swiss,” sebut pemerintah Swiss. “Namun, beberapa perusahaan tertentu dapat terkena dampak serius.”
Swiss dikenal sebagai negara asal berbagai jenama jam tangan yang mendunia, seperti Swatch Group, Richemont, serta jenama jam tangan mewah paling terkenal Rolex. Menurut Federasi Industri Jam Tangan Swiss, Rusia adalah pasar ekspor terbesar ke-17 untuk jam tangan Swiss pada 2021 dan menyumbang 260 juta franc ($278 juta).
Namun, dilansir dari Bloomberg, ekspor ke Rusia hanya mewakili sebagian kecil dari pendapatan industri global Swiss. Menurut laporan terbaru rilisan Morgan Stanley, penjualan dari ekspor ke Rusia hanya menyumbang kurang dari 2% dari keseluruhan pendapatan Swatch Group dan kurang dari 3% untuk Richemont.
Selain larangan ekspor, berdasarkan laporan Nairametrics, Swiss juga sedang mempertimbangkan untuk membekukan aset milik para orang kaya Rusia. Menurut Asosiasi Bankir Swiss (SBA), bank Swiss menyimpan antara 150 miliar hingga 200 miliar franc Swiss ($ 160 miliar-$210 miliar) uang milik klien Rusia di rekening luar negeri.