Pekerja pabrik Louis Vuitton di Perancis mogok, menuntut gaji lebih tinggi, memprotes perubahan jam kerja
Dilansir media lokal Perancis Le Monde, para pekerja pabrik Louis Vuitton pada 10 Februari melakukan aksi mogok kerja menuntut kenaikan gaji sekaligus memprotes perubahan jam kerja yang diusulkan manajemen.
Aksi tersebut diselenggarakan oleh Konfederasi Buruh Demokrat Perancis (CFDT) dan Konfederasi Umum Buruh (CGT), dua serikat pekerja di Perancis, dan dilakukan di 5 dari 18 pabrik Louis Vuitton di Perancis.
Louis Vuitton menawarkan kenaikan [gaji] rata-rata €150 per bulan, ditambah pengurangan jam kerja menjadi 33 jam per minggu dari 35 jam per minggu untuk memastikan keseimbangan kehidupan-kerja para pekerjanya.
Namun, serikat pekerja mengatakan bahwa skema tersebut hanya dilihat sebagai upaya Louis Vuitton untuk menghilangkan shift siang dan beralih ke shift pagi dan sore. Kebijakan itu akan memengaruhi upah lembur.
“Itu hanya akan merugikan kehidupan pribadi kami. Beralih dari 35 ke 33 jam [per minggu] tidak akan menghasilkan pengurangan waktu kerja tambahan [dikenal di Perancis sebagai RTT] dan akan memaksa kami untuk bekerja hingga larut malam,” kata Mireille Bordet, perwakilan CFDT di Asnières, seperti dilansir Fashion Network.
“Manajemen mengikat kenaikan gaji dengan [perubahan] jam kerja,” kata Bordet. “Mereka mengatakan bahwa jika proyek disetujui, [upah] akan naik, tetapi jika tidak, mereka tidak akan memberi kami apa-apa,” tambahnya.
Louis Vuitton memperkirakan bahwa 5,3% karyawan berpartisipasi dalam aksi mogok tersebut dengan beberapa dari mereka terlihat memegang poster tentang "pekerjaan fantastis dengan gaji yang menyedihkan".
Serikat pekerja mengklarifikasi bahwa mereka telah bekerja dengan Louis Vuitton sejak musim gugur. Namun, pada Selasa, manajemen meminta serikat pekerja menandatangani proposal mereka minggu ini, yang lalu memicu ketegangan.
Mereka juga mengecam upaya “untuk memaksakan kesepakatan” dan mengancam akan menyerukan aksi mogok “dalam waktu seminggu” jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.