Perusahaan kosmetik Revlon ajukan permohonan bangkrut

Perusahaan kosmetik terkemuka Revlon Inc mengajukan permohonan bangkrut ke Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Selatan New York pada Sabtu malam, (15/6). Langkah itu dilakukan karena perusahaan telah berjuang dengan beban utang dan rantai pasokan global.

Pasalnya, saat ini, Revlon hanya mampu mendapatkan pinjaman sebesar $575 juta atau sekitar Rp8,5 triliun yang digunakan untuk membayar utang dan membantu operasional sehari-hari.

"Pengajuan ini akan memungkinkan Revlon untuk menawarkan kepada konsumen produk ikonik yang telah kami berikan selama beberapa dekade, sambil memberikan jalur yang lebih jelas untuk pertumbuhan kami di masa depan," kata CEO Revlon Debra Perelman, melansir CNN.

“Struktur permodalan kami yang menantang telah membatasi kemampuan kami untuk menavigasi masalah ekonomi makro untuk memenuhi permintaan ini,” lanjutnya.

Kini, Revlon telah mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 yang memungkinkan perusahaan untuk terus beroperasi sambil menyusun rencana untuk membayar kreditur. 

Sebelumnya, perusahaan tercatat memiliki utang jangka panjang sebesar $3,31 miliar atau sekitar Rp49,98 triliun per 31 Maret 2022. Kapitalisasi pasar perusahaan juga dilaporkan hampir senilai $123 juta atau sekitar Rp1,8 triliun pada penutupan perdagangan Rabu. Lebih lanjut, perdagangan saham Revlon dihentikan pada sesi pre-market Wall Street pada Kamis, (16/6).

Tidak hanya itu, perusahaan berusia 90 tahun tersebut telah kehilangan ruang rak di toko-toko Amerika Serikat (AS) karena perusahaan rintisan yang didukung oleh selebriti, seperti Kylie Jenner’s Kylie Cosmetics dan Fenty Beauty oleh Rihanna.

Penurunan penjualan semakin anjlok akibat pandemi Covid-19. Selain itu, Revlon juga menghadapi masalah rantai pasok yang membuat mereka kesulitan dalam produksi.

Revlon didirikan pada 1932 oleh Charles bersaudara, yaitu Joseph Revson dan Charles Lachman. Demi bertahan, perusahaan menjual cat kuku selama masa Depresi Hebat atau krisis malaise. Kemudian, perusahaan menambahkan lipstik dalam koleksinya. 

Pada 1955, Revlon menjadi perusahaan yang berskala internasional dan dinaungi oleh perusahaan induk Perelman, MacAndrews & Forbes Inc.