Vidio dapat suntikan dana ratusan miliar dari Grab hingga Sinarmas
Layanan aplikasi nonton film dan streaming, Vidio milik PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) memperoleh pendanaan sebesar $45 juta atau setara dengan Rp663 miliar.
Pendanaan ini diperoleh dari berbagai perusahaan ternama, seperti Sinar Mas Grup melalui PT DSST Mas Gemilang (DSST), Grab LA Pte Ltd yang merupakan anak perusahaan Grab, dan PT Ekonomi Baru Investasi Teknologi (EBIT) yang merupakan anak perusahaan Bali United.
Daniel Cahya, Direktur PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA), selaku induk perusahaan DSST menjelaskan, kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan penawaran layanan yang saling menguntungkan antara Vidio dan para mitra investor.
“Grup Emtek (induk perusahaan SCMA) juga dapat memanfaatkan kerja sama strategis dengan DSST, Grab, dan EBIT untuk terus mendorong pertumbuhan Vidio dan memperkuat posisinya sebagai OTT terkemuka di Indonesia,” ungkap Daniel, sebagaimana tertulis dalam Kontan.
Nantinya, platform lokal OTT (Over The Top) terkemuka ini akan melakukan kerjasama dengan berbagai mitra, seperti Smartfren dan MyRepublic untuk meningkatkan layanan.
“Investasi ini menjadi gerbang awal dari kolaborasi yang berkesinambungan antara Grup Sinarmas dan Grup Emtek. Kami percaya kerja sama ini merupakan langkah positif bagi Grup Sinarmas, termasuk Smartfren (data selular), MyRepublic (FTTH), dan investasi digital DSST lainnya, dengan Vidio sebagai content provider,” jelas Daniel.
Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia menjelaskan, “Kami senang dapat mempererat kerja sama strategis yang telah terjalin dengan Emtek Group melalui investasi di Vidio. Sebagai platform OTT terbesar di Indonesia, Vidio memiliki jangkauan yang sangat luas, dan kami melihat potensi sinergi yang solid untuk ekosistem Grab dan Vidio.”
“Dengan dana baru, kami akan meningkatkan komitmen kepada pengguna dengan terus menambah konten-konten premium, serta fitur dan kualitas platform agar menjadi platform lokal paling handal dan banyak ditonton di Indonesia,” ujar CEO Vidio, Sutanto Hartono, melansir Liputan6.
Ternyata, ini bukan pendanaan pertama bagi Vidio. Sebelumnya, Vidio telah memperoleh pendanaan sebesar $150 juta atau setara Rp2,4 triliun dari Affinity Equity Partners (Affinity), sebagai salah satu perusahaan ekuitas terbesar di Asia Tenggara.