Rencana kenaikan harga tiket hingga pembangunan museum 3D di Candi Borobudur

Pemerintah mengumumkan rencana kenaikan harga tiket untuk naik ke Candi Borobudur menjadi Rp750.000 untuk wisatawan lokal dan $100 untuk wisatawan asing. Mengutip situs resminya, selama ini, harga tiket pengunjung atau turis lokal dikenakan tarif Rp50 ribu.

Rencana kenaikan harga tiket tersebut dilakukan dalam rangka membatasi pengunjung akibat penurunan lantai Candi Borobudur yang sudah rusak 30% hingga 40%. Rencana tersebut juga menuai polemik di masyarakat.

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa langkah tersebut dilakukan untuk menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara.

"Sehingga, rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," kata Luhut.

Pemerintah juga akan membatasi jumlah pengunjung Candi Borobudur menjadi 1.200 orang per hari. Komisaris Utama Taman Wisata Candi Borobudur (TWC) Kacung Marijan menjelaskan bahwa pembatasan tersebut hanya berlaku untuk pengunjung yang ingin naik hingga ke atas candi. Artinya, masyarakat masih bisa mengunjungi area sekitar candi tanpa pembatasan.

Lebih lanjut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga berencana membangun museum tiga dimensi (3D) di sekitar Candi Borobudur. 

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, museum 3D diharapkan dapat melengkapi pengalaman masyarakat di tengah pembatasan jumlah pengunjung candi.

"Kami akan memberikan satu pendekatan inovasi, bagaimana kami menghadirkan museum tiga dimensi di sekitar Candi Borobudur, akan dibangun the light and sound, sehingga walau pengunjung dibatasi menjadi 1.200 orang per hari, tapi pengalaman dan kenangan masyarakat akan sama," kata Sandiaga pada weekly press briefing yang diadakan secara virtual pada Senin (6 Juni).