Microsoft lengkapi daftar perusahaan teknologi yang PHK karyawan akibat “realignment bisnis”
Belakangan ini jika sejumlah perusahaan teknologi memangkas dana, termasuk dengan PHK karyawan, karena fluktuasi saham bukanlah hal baru. Bahkan, perusahaan teknologi sekelas Microsoft pun baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah merumahkan sebagian kecil karyawan mereka.
Microsoft umumkan pemberhentian karyawan setelah tutup buku laporan keuangannya (fiscal year atau tahun fiskal) pada 30 Juni. Pemberhentian ini diumumkan pada Senin (11/7) dan disebut akibat dari penyusunan kembali keuangan Microsoft. Pasalnya, sejak Mei lalu, Microsoft telah menurunkan jumlah pegawai baru yang dipekerjakan, diduga akibat dari kondisi ekonomi dunia yang kurang baik.
Melansir Bloomberg, karyawan yang terdampak atas PHK ini kurang dari 1% dari jumlah karyawan Microsoft yang mencapai 180.000 kepala. Pemberhentian dan penghapusan peran dilakukan kepada beberapa divisi termasuk bagian konsultasi, pelanggan, dan mitra perusahaan.
"Hari ini kami mengeliminasi segelintir pekerja. Seperti perusahaan lainnya, kami mengevaluasi bisnis secara reguler dan melakukan penyesuaian struktural mendasar pada hal tersebut," ungkap perwakilan Microsoft kepada Bloomberg. Perusahaan berbasis di Washington, AS tersebut menambahkan bahwa akan tetap mengembangkan bisnis dan menambah pegawai dalam tahun fiskal yang mendatang.
Pasalnya, restrukturisasi perusahaan memang kerap dilakukan Microsoft tiap tengah tahun, setelah hari kemerdekaan AS, 4 Juli, dan penutupan tahun fiskal. Hal ini pun selaras dengan pendapatan Microsoft mengalami penurunan pada Q4 sebagai akibat dari fluktuasi pertukaran asing, melansir TechCrunch. Meskipun pada Q3 pendapatannya melesat dengan kenaikan sebanyak US$49,4 miliar.
Tampaknya pemberhentian karyawan telah menjadi salah satu cara jitu bagi perusahaan teknologi yang bergantung pada insentif-kapital untuk menjalankan bisnisnya. Terlebih, setelah banyaknya investor yang perlahan mundur dalam beberapa bulan terakhir akibat ketakutan akan resesi ekonomi.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa Twitter telah PHK sepertiga dari tim rekrutmennya. Tidak hanya itu, Meta yang menaungi Facebook hingga Instagram juga lakukan hal serupa. Selain pemberhentian karyawan, rekrutmen pekerja baru juga ditunda sejumlah perusahaan seperti Nvidia, Uber, Spotify, Intel dan Google.