Selain uang, waktu dapat menjadi investasi hari tua di Bank Waktu
Jika membahas soal investasi untuk masa tua dan pensiun, boleh jadi yang terlintas pertama kali ialah emas, properti, saham, dan sebagainya. Namun, pernahkah terpikir untuk menginvestasikan waktu? Pasalnya, kita kerap kali mendengar, waktu adalah uang. Maka tak heran jika waktu bisa diinvestasikan.
Menariknya, hal itulah yang terjadi di Swiss. Warga negara Swiss dapat ‘menyimpan’ waktu mereka di bank dan menukarnya dengan barang atau jasa yang mereka inginkan di masa tua mendatang. Bahkan, belum lama, akun TikTok World Economic Forum membuat video tentang kebijakan menarik ini.
Dalam video itu diketahui bahwa Kementerian Kesehatan Swiss belum lama ini menciptakan sebuah Bank Waktu. Konsep bank ini menggunakan sistem barter yang memungkinkan seseorang untuk “menyetor” dan “menarik” waktu mereka berdasarkan kemampuan dan kebutuhan mereka.
Sebagai program bantuan hari tua, Bank Waktu memungkinkan seseorang yang masih muda menjadi relawan untuk melayani dan merawat orang tua atau lanjut usia (lansia) yang membutuhkan bantuan.
Layanan berbasis waktu yang dapat diberikan cukup beragam, seperti konsultasi, pengasuhan anak, tata rambut, berkebun, les, atau pekerjaan lainnya yang mengonsumsi waktu. Jumlah waktu yang dihabiskan relawan untuk merawat orang tua akan didepositkan ke rekening jaminan sosial masing-masing.
Alhasil, saat relawan mencapai usia tua dan membutuhkan dukungan, Bank Waktu dapat membantu mereka juga, selain dengan dirawat oleh sukarelawan. Bisa begitu karena deposit yang telah mereka kumpulkan itu juga dapat digunakan untuk membeli layanan berbasis waktu dari orang lain.
Rupanya, Swiss bukanlah negara perdana. Selama ini, sudah ada sekitar 34 negara yang telah menerapkan konsep Bank Waktu, seperti Inggris, Amerika Serikat, Jepang, dan Selandia Baru.
Inggris sendiri telah mengadopsi konsep Bank Waktu sejak 2000. Memiliki cara kerja yang sama seperti Swiss, Bank Waktu di Inggris juga memungkinkan relawan menukar waktu dengan keterampilannya.
Kemudian hari, relawan dapat membelanjakan kredit mereka untuk menerima dukungan sukarela sebagai imbalan atau menyumbangkannya kepada orang lain yang membutuhkan.