Museum of Failure: Rayakan pelbagai produk gagal dari seluruh dunia
Pada umumnya, museum akan mengumpulkan, melestarikan, dan menampilkan koleksi benda-benda yang dibanggakan dan penuh makna, mulai dari karya seni hingga peninggalan sejarah. Namun, menariknya seorang psikolog, Dr. Samuel West, menafsirkannya dengan cara berbeda.
West membuat Museum of Failure atau Museum Kegagalan sebagai inisiatif untuk menekankan pentingnya kegagalan dalam sebuah proses inovasi. Benda-benda yang ditampilkan pun merupakan proyek gagal dari seluruh dunia tapi dapat memberikan wawasan unik tentang inovasi bisnis berisiko.
Awal dari Museum of Failure berangkat dari ketertarikan West terhadap psikologi di balik kegagalan. Psikolog ini pun membeli berbagai produk gagal yang kemudian dipamerkan di museum tersebut.
Saat ini terdapat lebih dari 159 produk gagal yang dipamerkan. Salah satunya adalah sofa IKEA a.i.r yang dirilis pada 1995. Sofa tersebut dibuat dari plastik dan diisi angin, kemudian dilapisi kain. Akan tetapi, berkat kehadiran sofa tersebut, IKEA a.i.r menuai banyak ketidakpuasan dari pelanggan.
Mereka menilai bahwa sofa tersebut terlalu mahal, mudah berdebu, dan katupnya bocor. Tidak hanya itu, sofa tersebut juga disebut mengeluarkan suara ‘pffft’ yang tidak enak didengar saat duduk.
Adapun produk gagal lainnya yang dinilai tergila ialah kondom semprot yang didistribusikan dari 2006 hingga 2008. Meski dibuat sebagai solusi beberapa masalah, kondom semprot dinilai menakutkan untuk digunakan. Aplikatornya bersuara mendesis yang keras dan proses pengeringan butuh waktu 2-3 menit.
Meski demikian, West berpendapat, produk-produk tersebut merupakan representasi dari kesediaan bisnis untuk mengambil risiko dalam berinovasi. Toh, tak ada kesuksesan yang tidak melalui kegagalan.
“Museum of Failure bertujuan untuk merangsang diskusi produktif tentang kegagalan dan menginspirasi orang-orang untuk mengambil risiko yang bermakna,” tulis Museum of Failure dalam situsnya.
Menariknya, Museum of Failure sendiri merupakan traveling museum, yaitu berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Beberapa lokasi penyelenggaraan museum tersebut, seperti Swedia, Los Angeles, Paris, Shanghai, dan Minnesota. Lantas, kini Museum of Failure tengah diselenggarakan di Calgary, Kanada.