Situs “Stonehenge Amerika” hancur akibat ledakan bom
Monumen granit "Georgia Guidestones" di Georgia, Amerika serikat, hancur akibat ledakan bom pada Rabu (6/7). Individu yang identitasnya masih belum diketahui ini meledakkan bom dan menciptakan kerusakan parah terhadap karya situs publik yang disebut sebagai "Stonehenge Amerika" tersebut.
Melansir Fox 5 Atlanta, Biro Investigasi Georgia menyatakan bahwa aksi pemboman tersebut diduga dilakukan oleh seseorang tidak dikenal pada Rabu 6 Juli 2022 pukul empat dini hari. Tidak hanya itu, staf kepolisian Elbert County menyatakan bahwa sebagian besar dari instalasi telah hancur.
Peristiwa pemboman ini tertangkap oleh rekaman pengawasan. Tak lama setelah bom meledak, sebuah mobil segera meninggalkan lokasi. Dilaporkan bahwa tidak ada korban yang terluka atas peristiwa ini.
Karya instalasi yang terbuat dari batu granit ini telah berdiri di Kota Elberton, Georgia selama lebih dari 40 tahun. Dilansir dari laporan Artnet, ternyata tidak semua pihak mendukung keberadaan karya ini karena ada dugaan muatan satanis di dalamnya. Bahkan beberapa tahun terakhir, hal sejenis ini bukan pertama kali. Dilaporkan, sejumlah aksi vandalisme telah dilakukan terhadap "Georgia Guidestones" itu.
Tak lama setelah pemboman terjadi, pihak pemerintahan memusnahkan seluruh puing-puing karya yang tersisa dari situs aslinya demi alasan keamanan. Kenyataan tersebut menimbulkan beragam asumsi dan teori konspirasi dari publik, sehubungan dengan cuitan politisi AS, Kandiss Taylor, di Twitter-nya yang mencap karya tersebut sebagai produk satanis dan mengumumkan niatan untuk memusnahkannya.
Di sisi lain, Majelis Turisme Georgia juga telah menghapuskan penyebutan "Georgia Guidestones" dalam seluruh bagian dalam situs webnya.
Melansir FOX, wakil presiden eksekutif Elberton Granite Association, Chris Cubas mengutarakan rasa sayangnya atas kehancuran tempat yang telah berhasil memanggil ketertarikan wisatawan ini. Tak hanya itu, melansir New York Times sejumlah pengusaha lokal setempat saat ini sangat menyayangkan tindakan penghancuran monumen dan telah merencanakan untuk membangun ulang monumen.
Rupanya, monumen ini dibuat oleh Wyatt Martin dengan tinggi hampir 20 kaki (5,7 m) tanpa makna yang diketahui secara jelas. Melansir website Departemen Pengembangan Ekonomi Georgia, karya ini berisikan 10 bagian pesan mengenai peradaban manusia dan masa depan yang ditoreh dalam 12 bahasa. Selain itu, karya ini juga menunjukkan kalender astronomi melalui iluminasi cahaya matahari.