Ahli Mesir Kuno klaim temukan Mumi Ratu Nefertiti
Negara Mesir terkenal dengan budaya mumifikasi atau pelestarian orang mati. Mereka memandang menjadikan mayat sebagai mumi adalah langkah penting untuk hidup dengan baik di akhirat.
Selaras dengan itu, melansir ART news (19/9), baru-baru ini seorang ahli Mesir Kuno mengklaim telah memecahkan salah satu misteri terbesar di dunia arkeologi. Arkeolog bernama Zahi Hawass itu mengklaim telah menemukan lokasi mumi Nefertiti, istri Raja Akhenaton sekaligus Ratu Mesir.
Pasalnya, sebelum ini, “Saya yakin, saya akan mengungkapkan mumi Nefertiti dalam satu atau dua bulan,” kata Hawass dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Spanyol El Independiente.
Nefertiti yang bernama lengkap Neferneferuaten Nefertiti terkenal akan kecantikannya. Ia memerintah bersama suaminya, Firaun Amenhotep IV, yang mengubah nama menjadi Akhenaten, sekitar 3.300 tahun lalu. Selama periode kerajaannya, terjadi kemakmuran dan kekacauan sosial yang luar biasa.
“Saya masih mencari dua hal: makam (Nefertiti) dan tubuhnya. Saya benar-benar percaya, Nefertiti memerintah Mesir selama tiga tahun setelah kematian Akhenaten atas nama Smenkhkare,” kata Hawass.
Sebelumnya, Hawass adalah Menteri Negara Urusan Purbakala di Mesir. Dirinya juga telah mempelajari sejarah Mesir dan menggali makam kuno selama beberapa dekade. Bahkan Hawass juga tengah mempersiapkan sebuah pameran “Putri Sungai Nil” yang berfokus pada perempuan di Mesir Firaun.
Meski demikian, dugaan penemuan Nefertiti oleh Hawass adalah yang keempat dalam tujuh tahun terakhir. Hawass pun telah menghadapi bagian kritiknya.
Pada 2021, ahli Mesir Kuno Bassam al-Shammaa meragukannya “akan menemukan mumi dan makam asli Nefertiti di Luxor karena alasan agama dan politik, terutamaadalah permusuhan dengan para imam Amun-Ra usai suaminya Akhenaten memanggil untuk menyembah dewa Aten dan dia mendukungnya.”
“Ada banyak rintangan dalam penemuan makam Nefertiti, mengingat kehidupan misteriusnya yang hanya sedikit terungkap. Dikatakan bahwa tokoh Mesir kuno yang paling terkenal adalah yang paling misterius,” tambahnya.
Menurut Museum Smithsonian, orang Mesir Kuno memumikan mayat tokoh penting dalam proses panjang yang memakan waktu hingga 70 hari.
Pertama, semua organ dalam, kecuali jantung, dikeluarkan untuk memperlambat pembusukan dengan menggunakan alat khusus untuk menarik otak keluar menjadi potongan-potongan kecil dari hidung. Organ-organ tersebut dimasukkan ke dalam wadah lain dan dikubur bersama tubuh.
Setelah itu, tubuh bagian luar dan dalam akan dilapisi garam natron sehingga akan mengalami dehidrasi. Kemudian, mayat akan dibungkus dengan kain linen dan ditempatkan dalam kuburan.