Sony akuisisi Savage Game Studios untuk pengembangan gim seluler PlayStation
Sony mengumumkan akan mengakuisi Savage Game Studios pada Senin (29/8) demi gim seluler. Akan tetapi, syarat akuisisi, termasuk biaya, belum disampaikan pihak Sony kepada publik.
Sebagai informasi, Savage Game Studios didirikan pada 2020 yang berbasis di Berlin dan Helsinki. Sony melihat studios ini berpengalaman dalam membuat gim seluler yang dinikmati di seluruh dunia.
Nantinya, Savage Game akan bergabung dengan Divisi Mobile Playstation Studios yang baru dibentuk dan akan fokus pada pembuatan gim berdasarkan IP PlayStation baru dan yang sudah ada.
Sony mengatakan bahwa studio baru tersebut akan beroperasi secara independen dari pengembangan gim konsol dengan tujuan menjangkau audiens baru. Di samping itu, Divisi Mobile Playstation Studios akan memberikan lebih banyak cara bagi para pemain untuk terlibat dengan kontennya.
Kabarnya, divisi itu tak sekadar memidahkan gim konsol ke dalam platform seluler, tetapi akan dicari pendekatan yang lebih baik. Keputusan ini pun dinilai menguntungkan bagi kedua belah pihak.
“Kami berbagi ambisi tak kenal lelah untuk berinovasi, bersama dengan dorongan berkelanjutan untuk memperluas audiens kami dan membawa PlayStation ke lebih banyak orang daripada sebelumnya,” tulis Kepala PlayStation Studios, Hermen Hulst dalam pengumumannya, melansir Polygon (29/8).
Selaras dengan itu, menurut Michail Katkoff, CEO dan pendiri Savage Game Studio, mereka membuat kesepakatan dengan Sony karena percaya pada kepemimpinan PlayStation Studios.
Melansir Newsweek (29/8), Katkoff pun mengatakan, “Kami membuat kesepakatan ini karena kami percaya bahwa kepemimpinan PlayStation Studios menghormati visi kami tentang bagaimana kami dapat beroperasi dan berhasil dengan baik, dan karena mereka juga tidak takut mengambil risiko.”
Hulst juga bilang bahwa kini Savage Game tengah mengerjakan gim aksi seluler AAA. Akan tetapi, perusahaan belum memberikan informasi lebih lanjut terkait gim tersebut ataupun tanggal perilisan.
“Masih terlalu dini untuk mengungkapkan lebih banyak,” pungkas Katkoff.