London Fashion Week ubah jadwal, sebagai penghormatan kepada Ratu Elizabeth II
Perhelatan London Fashion Week (Pekan Fesyen London) secara resmi mengumumkan penundaan kegiatan selama pemakaman mendiang Ratu Elizabeth II pada 19 September mendatang.
Kabar itu disampaikan lewat pernyataan dalam situs resmi London Fashion Week. “Sebagai acara bisnis-ke-bisnis, London Fashion Week akan berlanjut sambil mengamati protokol kerajaan dan acara itu akan didedikasikan untuk Yang Mulia Ratu Elizabeth II dengan momen penghormatan kami," tulis BFC.
Melansir The Industry (12/9), British Fashion Council (BFC) (Dewan Mode Inggris) mengungkap bahwa acara kemungkinan akan dipindah ke hari sehari setelah pemakaman, pada Selasa, 20 September.
Di samping penundaan acara pada hari pemakaman ratu, kegiatan London Fashion Week lainnya yang mulai dibuka pada 16 September mendatang akan tetap berjalan seperti yang telah dijadwalkan.
Pasalnya, kegiatan boleh dilangsungkan asal para jenama rumah mode mempertimbangkan masa berkabung nasional Inggris selama 10 hari pasca kematian Ratu Elizabeth II, pada Kamis (8/9) lalu.
“Pertunjukan dan penyajian koleksi dapat berlanjut tapi kami meminta para desainer untuk menghormati suasana bangsa dan masa berkabung nasional dengan mempertimbangkan waktu perilisan foto mereka,” tulis BFC dalam pernyataannya.
Selain itu, BFC juga menganjurkan untuk para desainer fesyen untuk tidak mengunggah foto apa pun sampai masa berkabung selesai, serta membatalkan acara non-esensial seperti pesta.
Beberapa jenama fesyen mewah pun telah membatalkan acara peragaan busana. Burberry adalah yang pertama mengumumkan pembatalan peragaan busananya, diikuti Raf Simons, dan jenama lainnya.
Bukan tanpa alasan, pembatalan acara tersebut disinyalir sebagai penghormatan suasana berkabung nasional Inggris atas berpulangnya Yang Mulia Ratu. Meskipun, pemerintah Inggris memberi kelonggaran keputusan bagaimana para perusahaan dan pelaku bisnis menyikapi periode berkabung nasional.
“Tidak ada kewajiban untuk membatalkan atau menunda acara dan kegiatan olah raga, atau menutup tempat hiburan selama periode Berkabung Nasional. Ini adalah kebijaksanaan masing-masing organisasi,” jelas peraturan pemerintah Inggris, sebagaimana melansir MIRROR UK (12/9).