Sengketa hak cipta atas NFT film “Pulp Fiction” berakhir

Setelah perdebatan selama setahun, akhirnya Director, Quentin Tarantino dan studio Miramax telah menyelesaikan gugatan atas Non-Fungible Token (NFT) film hit 90-an, “Pulp Fiction”

“Para pihak telah sepakat untuk melupakan masalah ini dan berharap dapat berkolaborasi satu sama lain dalam proyek-proyek masa depan, termasuk kemungkinan NFT,” tulis pernyataan studio asuhan Bill Block itu, seperti yang dilaporkan Deadline (8/9).

Tidak ada rincian penyelesaian antara para pihak yang dipublikasikan, tetapi Mirmax tak menghentikan Tarantino dari menjual NFT, yang tidak benar-benar menghasilkan banyak uang seperti setahun lalu. Pasalnya, Tarantino memperdagangkan NFT pertama kali pada tahun lalu, saat NFT tengah naik daun.

Dirinya menjanjikan bahwa setiap orang yang membeli akan membuka “rahasia” tentang film 1994-nya tersebut. NFT pertama Tarantino laku seharga $1,1 juta.

Tarantino menjelaskan NFT didasarkan dari media dari skenario yang dia miliki haknya. Akan tetapi, hal ini berseberangan dengan studio Miramax. Dalam gugatan yang diajukan Miramax pada November tahun lalu, pihaknya menilai NFT sebagai “teknologi baru” yang dapat diuntungkan secara kontrak. 

“Apa pun hak terbatas yang dimiliki Tarantino untuk publikasi skenario, mereka tidak mengizinkan pencetakan NFT unik yang terkait dengan kekayaan intelektual Miramax,” tulis pengacara Miramax, Bart H. Williams.

Gugatan diajukan ke pengadilan federal di California dan meminta pengadilan untuk menghentikan keinginan Tarantino menjual salah satu jenis token digital dari film “Pulp Fiction” yang terkenal pada 1994 silam itu. Tak hanya itu, mereka mengklaim memiliki hampir semua hak atas “Pulp Fiction”.

Hal ini dibantah oleh Tarantino dan pengacaranya, Bryan Freedman.

Tarantino berargumen bahwa NFT yang dipasarkannya tidak melawan hak cipta “Pulp Fiction” yang dimiliki Miramax karena NFT adalah gambar berdasarkan skenario “Pulp Fiction” bukan film sebenarnya. Tarantino kemudian meminta pengadilan pada bulan Juni untuk membatalkan kasus Miramax.

Menurut Freedman, Tarantino berhak atas penjualan NFT atas karya skenario yang ia hasilkan.

Akan tetapi, Williams, membantah hal tersebut dengan menjelaskan bahwa, “Penggambaran Anda terkait posisi Tuan Tarantino tentang haknya atas “Pulp Fiction” adalah salah arah.”

“Hak terbatas apa pun yang dimiliki Tuan Tarantino untuk publikasi skenario, tidak mengizinkan pencetakan NFT unik yang terkait dengan kekayaan intelektual Miramax dan posisinya yang berlawanan adalah subjek dari gugatan yang tertunda,” jelas William.

“Apa yang disebut siaran pers Anda sebagai 'skenario tulisan tangan yang belum pernah dilihat sebelumnya' belum bisa menjadi 'ikon’ atau 'favorit penggemar', jadi jelas bahwa Anda dan Tarantino mencoba memanfaatkan konten, hak kekayaan intelektual, dan merek Miramax,” tambah William.