Rayakan Hari Gacha, Takara Tomy Arts ciptakan ransel mesin gacha
Rayakan Hari Gacha yang jatuh 17 Februari mendatang, Takara Tomy Arts meluncurkan ransel mesin mainan yang diberi nama “Showy Gacha” sebagai bagian dari kampanye “Let’s Play Gacha Project”.
Melansir HYPEBEAST (8/2), ransel Showy Gacha” ini berbentuk serupa dengan mesin “Gacha 2EZ” yang menyimpan dan mengeluarkan kapsul mainan milik Takara Tomy Arts tersebut.
Berbeda dari ransel yang hanya berguna untuk membawa barang, “Showy Gacha” berbentuk dan berfungsi kayak dispenser kapsul mainan “Gacha 2EZ” yang populer di kalangan anak dan dewasa Jepang.
Tas ini memiliki jendela transparan dengan resleting untuk melihat kapsul gacha di dalamnya, beserta fitur gagang putar dengan mekanisme khusus yang memberi aksi ratcheting seperti mesin aslinya.
Bagi pembeli ransel ini, mereka juga akan mendapat satu set kapsul kosong dan tanda stiker yang mereplikasi stiker yang ditemukan di mesin sebenarnya.
Takara Tomy Arts memasarkan ransel Showy Gacha” ini seharga ¥9,900 (sekitar Rp1,14 juta) dengan metode pemesanan pre-order di situs resmi perusahaan.
Baca juga: Anak 12 tahun desain ransel penyaring polusi udara di kompetisi “Backpack to the Future”
Peringatan Hari Gacha tiap 17 Februari
Pada 2019, Penny, perusahaan yang pertama mengenalkan mesin kapsul gacha mengumumkan tanggal Hari Gacha yang jatuh pada 17 Februari tiap tahunnya.
Walaupun, gacha sendiri sebenarnya diluncurkan Penny sejak puluhan tahun lalu, pada 1965 silam.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak pabrik pembuat gacha yang berlomba-lomba mempromosikan mainan ini, dan Takara Tomy Arts adalah salah satunya.
“Gacha”, mainan kapsul yang menjamur di Jepang
Melansir laman Kementerian Luar Negeri Jepang, gacha merupakan mesin jual otomatis (vending machine) yang berisi kumpulan kapsul berisi mainan dan aksesoris.
Ternyata, gacha juga dikenal dengan nama ‘gacha gacha’ yang terinspirasi oleh suara dari putaran gagang yang membuat kapsulnya keluar dari mesin.
Biasanya, kapsul mainan itu dibanderol seharga ¥100 (sekitar Rp11,5 ribu) sampai ¥500 (sekitar Rp57,5 ribu) per buah, dengan jumlah mesin yang mencapai sekitar 700.000 buah di berbagai wilayah Kepang.
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Jepang juga mengatakan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, penjualan kapsul gacha meningkat 1,5 kali lipat, dan mencapai akumulasi pendapatan sekitar ¥40 miliar (sekitar Rp4,6 triliun).