Kembalinya Bali Tattoo Expo, hingga Swedia yang akan bangun “kota kayu” terbesar
Menjelang akhir pekan, terdapat sejumlah berita menarik di industri kreatif yang bisa kamu jadikan obrolan seru bersama keluarga.
Mulai dari gelaran tato terbesar di Indonesia yang diselenggarakan di Bali, sampai kabar pembangunan wood city terbesar di dunia. Jangan ketinggalan berbagai berita menarik yang telah TFR rangkum berikut ini!
Bali Tattoo Expo 2023 digelar, diramaikan seniman tato Indonesia dan mancanegara
Perhelatan tato terbesar di Indonesia, Bali Tattoo Expo, kembali diselenggarakan mulai hari ini, Jumat (30/6) dan akan berlangsung sampai 2 Juli mendatang di Bali Creative Industry Center, Denpasar, Bali.
Acara ini diramaikan oleh ratusan seniman tato dari dalam dan luar negeri. Tercatat terdapat 116 seniman tato dari Indonesia dan sembilan seniman tato mancanegara yang hadir dalam Bali Tattoo Expo keenam ini. Bagus Ferry selaku penyelenggara acara mengatakan, acara ini digelar untuk memajukan industri tato lokal.
“Tidak hanya sekadar buat tato, kumpul-kumpul, atau menjual tato saja, kami juga ingin mengajak mereka untuk memajukan industri tato di Bali dan Indonesia. Melalui Bali Tattoo Expo, mereka bisa memamerkan hasil tato mereka, mengikuti kontes tato untuk meningkatkan pengetahuan dan kreativitas, serta memajukan industri tato itu sendiri,” ujar Bagus dalam keterangannya, dikutip dari Tribun Bali, Jumat (30/6).
Adapun acara ini juga diramaikan dengan berbagai berbagai penampilan dari musisi lokal. Jika tertarik untuk hadir, pengunjung hanya perlu membayar sebesar Rp30.000 saja!
Pemimpin serikat buruh garmen Bangladesh tewas dipukuli usai berselisih terkait gaji
Pekerja garmen Bangladesh harus menghadapi kenyataan pahit usai pemimpin serikatnya tewas secara tragis karena dipukuli setelah berselisih mengenai upah.
Adalah Shahidul Islam Shahid, seorang tokoh terkemuka yang terkait dengan Federasi Pekerja Garmen dan Industri Bangladesh (BGIWF) yang menjadi korban tindakan keji usai menghadiri pertemuan di pabrik Prince Jacquard Sweaters Ltd di Gazipur, Bangladesh.
Sengketa gaji yang menewaskan Shahid muncul usai para pekerja meminta bantuan pemimpin serikat tersebut untuk melakukan negosiasi gaji yang belum dibayar dan seharusnya diterima sebelum Idulfitri lalu pada pihak perusahaan.
Peristiwa tragis yang terjadi pada Minggu (25/6) itu menyoroti posisi genting pekerja garmen yang terpaksa bertahan dengan kondisi kerja berbahaya dan perlakuan tidak adil terkait masalah upah hingga keselamatan di lingkungan kerja.
Baca juga: Brand fashion ternama bayar pabrik Bangladesh lebih murah dari biaya produksinya
Kreator “Squid Game” tidak dapat royalti meski serialnya hasilkan Rp13 triliun untuk Netflix
Kreator “Squid Game” Hwang Dong-hyuk rupanya tidak memiliki hak kekayaan intelektual (intellectual property) dan tidak pernah menerima royalti sepeser pun atas karyanya. Artinya, “Squid Game” adalah sepenuhnya milik Netflix.
Padahal, dalam laporan terbaru dari Los Angeles Times, dilansir dari IGN, mengungkap bahwa serial besutan Dong-hyuk itu telah meningkatkan nilai internal Netflix mencapai $900 juta atau sekitar Rp13 triliun.
Hwang Dong-hyuk sendiri membutuhkan waktu selama 10 tahun untuk menjual ceritanya. Namun, setelah menandatangani kontrak dengan raksasa streaming Netflix, ia justru kehilangan semua hak dan royalti atas karyanya.
“Awalnya saya merasa sangat senang dan berpikir semua orang di dunia akan menyaksikan acara saya. Tapi sekarang saya justru berpikir, ‘Apa ini? Saya tidak mendapatkan apa-apa darinya’,” ujarnya.
Pengembang gim “Pokémon Go” PHK 230 karyawan, berakibat pembatalan gim NBA hingga Marvel
Pengembang gim “Pokémon Go”, Niantic, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 230 karyawannya setelah setahun lalu melakukan hal serupa pada 90 pegawai.
PHK massal ini mengakibatkan sejumlah gim terpaksa dibatalkan, termasuk gim “NBA All-World” yang baru saja diluncurkan di App Store empat bulan lalu. Niantic juga akan membatalkan pengembangan gim “Marvel: World of Heroes”.
Dalam sebuah email internal yang dikirim ke karyawan, Pendiri Niantic John Hanke menjelaskan bahwa keputusan ini diambil lantaran pendapatan perusahaan yang terus menurun.
Selain itu, meskipun pasar gaming mengalami perkembangan, kurangnya keterlibatan jangka panjang membuat perusahaan belum bisa mencapai tujuan internal.
“Kota kayu” terbesar di dunia akan dibangun di Swedia pada 2025
Pengembang real estate Atrium Ljungberg mengumumkan rencananya untuk membangun “wood city” atau “kota kayu” terbesar di dunia. Pembangunannya akan dilakukan di ibu kota Swedia, Stockholm pada 2025 mendatang.
Melansir CNN Style, Stockholm Wood City akan memiliki ukuran 250.000 meter persegi, menghadirkan 7.000 ruang kerja dan 2.000 rumah di wilayah tenggara kota tersebut.
Dalam siaran pers yang dibagikan, dijelaskan bahwa kota kayu itu akan menawarkan “lingkungan urban yang vibrant, dengan campuran perkantoran, perumahan, restoran, dan toko”.
Proyek yang akan dibangun di Sickla, lingkungan yang telah menjadi rumah bagi lebih dari 400 perusahaan. Atrium Ljungberg menggambarkan kota baru tersebut sebagai “five-minute city”, sebab perkantoran, perumahan, dan berbagai fasilitas lainnya dapat ditempuh hanya dengan berjalan selama lima menit.