Setelah 20 tahun, rumah lukisan erotis House of the Vettii di Pompeii dibuka kembali
Setelah 20 tahun proses restorasi lukisan-lukisan di House of the Vettii Pompeii berlangsung, situs bersejarah itu telah dibuka kembali dan siap dikunjungi pecinta sejarah dan seni.
“Kalian dapat menikmati gambar-gambar (mural dan lukisan) ini berjam-jam, dan terus menemukan detail terbaru,” ujar Gabriel Zuchtriegel, direktur Taman Arkeologi Pompeii, dikutip dari artnet news (17/1).
Pasalnya, situs bersejarah House of the Vettii yang menyimpan mural prasejarah peninggalan Romawi ini, dipenuhi keindahan dan ketelitian pada tiap gambar yang mewarnai sudut-sudut bangunannya.
Detail-detail itu meliputi gambaran dewa kesuburan dan kelimpahan Priapus, dengan gambaran erotis, yang menjadi simbol kekayaan pemilik rumahnya.
“Seperti perkataan, ‘kita sudah berhasil jadi kita sudah jadi bagian para elitis,” imbuh Zuchtriegel.
Baca juga: Peneliti Indonesia raih penghargaan setelah temukan lukisan figuratif tertua di dunia
Sekilas sejarah dibangunnya House of the Vettii
House of Vettii adalah rumah dari Aulus Vettius Conviva dan Aulus Vettius Restitutus, para mantan budak yang telah dibebaskan dan menjadi kaya atas bisnis minuman anggur (wine) keduanya.
Kisah terbebaskan kedua budak itu menjadi hal baru pada masanya, menurut Zuchtriegel.
Di sisi lain, Zuchtriegel juga mengatakan bahwa rumah itu digunakan sebagai tempat prostitusi, “oleh seorang budak perempuan Yunani yang dimiliki kebanyakan kelompok sosial di sana (Pompeii).”
Namun, rumah ini terkubur dalam abu letusan Gunung Vesuvius pada 79 M. Hingga akhirnya, mulai 1894, bangunan itu di ekskavasi oleh para arkeolog.
Akan tetapi, tak bisa dimungkiri banyak sekali kendala yang dihadapi, terutama dalam proses restorasi karya-karya seni yang terlapisi oleh parafin wax (lilin).
Selanjutnya, sejak sekitar dua dekade lalu, proses restorasi karya dan bangunan dimulai.
Meski pada 2016 bagian atrium dan aula masuk bangunan telah dibuka secara temporer, pengalamannya dikatakan akan berbeda dengan pembukaan kembali kali ini, yang meliputi seluruh bagian bangunan.
Lukisan erotis tersebar di tiap sudut bangunan
Selain gambaran Priapus yang telah disebutkan, masih banyak lukisan-lukisan bergaya erotis lainnya yang meliputi sudut-sudut bangunan.
Para peneliti situs bersejarah di Italia ini menemukan bahwa lukisan erotis paling banyak dipasang di area ruangan di luar dapur.
Mereka pun menduga area itu berfungsi sebagai tempat tinggal anggota rumah yang diperbudak, dengan satu-satunya akses lewat pintu besi yang berat.
Di sisi lain, ada pula relief di bagian dinding aula yang menggambarkan, “seorang perempuan Yunani yang sopan santun,” yang dikenal sebagai Eutychis.
Ruangan itu pun dipercaya para ahli digunakan sebagai ruangan prostitusi.