IAM wujudkan eksplorasi identitas lewat desain & kurasi melalui “Obscuring Overtures”

Platform kurasi mode online IAM resmi meluncurkan kampanye perdananya bertajuk “Obscuring Overtunes: A Study of Presence, Absence, and Intention”.

Kampanye ini diperkenalkan dalam acara Brand Presentation & Gathering Dinner di Urban Forest Cipete pada Jumat (21/3) lalu, yang diselenggarakan dalam rangka merayakan peluncuran situs IAM.

Melalui kampanye ini, IAM sebagai platform yang menawarkan koleksi eksklusif dari desainer lokal terpilih merupakan ruang eksplorasi di mana mode dapat dirasakan dan dialami, bukan sekadar dilihat semata.

Pasalnya, menurut IAM, mode merupakan bentuk ekspresi personal, bukan hanya tren yang datang dan pergi.

“Kami ingin menciptakan platform yang tidak hanya menyediakan koleksi mode, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang lebih dalam bagi pelanggan,” ujar Co-founder dan Creative Director IAM Brianca Bachtar, dikutip dari siaran pers, Selasa (8/4).

Ia kemudian melanjutkan, “Melalui kampanye ini, kami mengajak audiens untuk melihat mode dari perspektif yang lebih reflektif, di mana kehadiran dan ketiadaan dapat menciptakan narasi yang kuat.”

Baca juga: Phantasma*Studio gandeng desainer Agra Satria dalam koleksi terbaru

Gandeng desainer lokal untuk hadirkan koleksi eksklusif

Adapun koleksi yang ditawarkan IAM berbeda dari platform lain, sebab IAM menawarkan eksklusivitas di mana koleksi yang dihadirkan di sini bahkan tidak dapat ditemui di platform milik desainer itu sendiri.

Menggandeng sejumlah desainer ternama, IAM menghadirkan koleksi yang menyeimbangkan nostalgia dengan sentuhan modern, sehingga setiap koleksi tetap relevan dan tetap memiliki karakter kuat.

Dalam peluncurannya, IAM menggandeng sejumlah jenama untuk berkolaborasi, mulai dari Aesthetic Pleasure, ANW x LUA, BYO, IYKYK, Jan Sober, Jessica Priscilla, St. Yarra, dan Tanah Le Saé.

Setiap koleksi yang dihadirkan di sini mencerminkan eksplorasi antara bentuk, struktur, dan fluiditas; dirancang untuk memberikan pengalaman mode lebih mendalam bagi para pelanggan.

IAM lahir dari keyakinan bahwa desainer lokal memiliki potensi besar dan belum sepenuhnya terjangkau oleh pasar luas.

“Dengan IAM, kami ingin menciptakan ruang yang tidak hanya menjadi wadah bagi para desainer untuk menampilkan karya mereka. Melalui pendekatan kurasi yang ketat, IAM memastikan bahwa setiap koleksi yang dihadirkan memiliki keunikan dan nilai eksklusif yang tidak ditemukan di platform lain,” ujar Founder & CEO IAM Metta Jayanti dalam kesempatan sama.

Obscuring Overture” sendiri menjadi langkah awal perjalanan IAM untuk menciptakan ruang di mana mode tak hanya menjadi produk konsumsi, tetapi juga bentuk komunikasi dan eksplorasi identitas.

Harapannya, IAM dapat mendukung desainer lokal untuk memperluas jangkauannya sekaligus menyediakan akses bagi pelanggan terhadap berbagai koleksi eksklusif.