Karya kaligrafi senilai Rp4 triliun dicuri dan dijual seharga Rp360 ribu

Karya kaligrafi Mao Zedong yang berisi rincian pertemuan Partai Komunis China dan beberapa puisi karangan Mao dicuri dan dijual dengan harga yang sangat rendah oleh tiga pelaku. Pencurian ini dilakukan saat pencurian besar-besaran pada 2020, di mana mereka membobol rumah Fu Chunxiao, seorang kolektor perangko dan seni revolusioner ternama.

Ketiga pelaku tidak menyadari nilai kaligrafi tersebut dan menjualnya seharga HK$200 atau setara dengan Rp360.000. Mereka menjualnya kepada seorang kolektor amatir yang juga tidak memahami nilai kaligrafi tersebut. Ia bahkan memotong kaligrafi tersebut menjadi dua bagian agar lebih mudah disimpan.

Pencurian ini terungkap ketika seorang pembeli melihat himbauan publik dan kemudian menyerahkan kedua gulungan tersebut ke polisi. Ketiga pencuri tersebut juga mencuri perangko antik, koin tembaga, dan karya kaligrafi lainnya. Total kerugian diduga sebesar HK$5 miliar atau sekitar Rp9 miliar.

Ketiga pencuri, yakni Ho Yik-chiu (46), Ng Wing-lun (45), dan Hui Ping-kei (48), menarget rumah kolektor tersebut saat ia sedang berada di luar negeri. Ketiganya kemudian mengaku bersalah dan dihukum penjara selama dua setengah tahun.