Netflix pecat 150 pegawai untuk menghemat pengeluaran

Netflix, perusahaan layanan streaming  program TV asal California, baru-baru ini memecat 150 karyawan dengan alasan lambatnya pertumbuhan pendapatan pada kuartal pertama tahun ini. Perlambatan tersebut terjadi karena penurunan jumlah pelanggan yang terjadi pertama kalinya dalam sepuluh tahun terakhir.

Pegawai yang dipecat rata-rata adalah pegawai yang berbasis Amerika Serikat. Dalam keterangan yang disampaikan Netflix kepada NPR, pihaknya menjelaskan bahwa "perubahan ini dilatarbelakangi oleh kepentingan perusahaan daripada performa individu, yang membuat ini semakin sulit karena tidak ada yang ingin mengucapkan selamat tinggal kepada rekan-rekan yang hebat. Kami berusaha sebaik mungkin untuk mendukung mereka dalam masa transisi ini".

Pemecatan ini terjadi di seluruh departemen Netflix yang melibatkan 70 pekerja paruh waktu di studio animasinya, pekerja lepas di kelompok media sosial dan penerbitan, termasuk sejumlah kontraktor agensi. Pemecatan tersebut mewakili 2% dari tenaga kerja Netflix di Amerika.

Selama kuartal I-2022, Netflix melaporkan kehilangan 200,000 pelanggan dan diperkirakan akan kehilangan 2 juta pelanggan pada kuartal II. Netflix kehilangan $54 miliar per 20 April dan harga sahamnya turun 68% tahun ini. Keadaan ini berbeda dengan masa kejayaan Netflix selama pandemi yang sempat mengalami kenaikan pendapatan sebesar 24%.