TFR

View Original

Nama Lee Soo-man dihapus dari beberapa album SM Entertainment

Kasus antara Lee Soo-man (LSM) dan perusahaan yang didirikannya, SM Entertainment, belum usai. Justru, drama ini kini telah sampai pada babak baru.

Setelah akhirnya HYBE memutuskan untuk menjual sebagian sahamnya kepada Kakao, kali ini nama LSM telah resmi dihapus dari beberapa album artis SM, dikonfirmasi Yonhap News pada Rabu (29/3).

Penghapusan nama Soo-man dari daftar kredit produser di album artis SM akan dilakukan untuk album yang dirilis mendatang. Sedangkan nama LSM akan tetap ada di album yang telah dirilis sebelumnya.

Seiring dengan itu, SM Entertainment pun mulai menjalankan misi SM 3.0 tanpa melibatkan Soo-man. 

Rupanya, penghapusan nama LSM sudah dilakukan di album reguler pertama Onew SHINee “Circle” yang rilis pada tanggal 6 bulan ini.

Tak hanya itu, di daftar kredit mini album ke-3 Kai EXO “Rover” yang dirilis pada tanggal 13 bulan ini pun, nama Lee Soo-man sudah tak lagi dicantumkan.

Baca juga: Lee Soo-man gugat SM Entertainment atas tuduhan bisnis ilegal dengan Kakao

Penghapusan LSM dari daftar produser sudah sejak Desember 2022

Melansir Naver (30/3), penghapusan nama LSM dari daftar produser tampaknya sudah dilakukan sejak 31 Desember 2023, ketika kontrak lisensi produksi antara Like Planning dan SM berakhir.

Like Planning sendiri perusahaan produksi musik yang dijalankan dan dimiliki Lee Soo-man sejak 1997.

Oleh karena itu, perubahan sistem produksi SM Entertainment dari “one-top” menjadi “multi-production” diakhiri dengan repackage album ke-4 NCT 127 yang rilis pada 30 Januari 2023.

Dalam repackage album NCT 127 “Ay-Yo”, nama Lee Soo-man masih tercantum dalam kredit karena produksi album dimulai sebelum kontrak dengan Like Planning diakhiri.

Pengumuman pemisahan diri antara SM dan LSM juga telah diumumkan oleh Lee Seong-soo dan Tak Young-joon, co-CEO SM Entertainment, melalui akun YouTube resmi SMTOWN pada 3 Februari lalu.

Mereka menegaskan bahwa SM Entertainment akan menjauh dari sistem produser eksekutif tunggal Lee Soo-man dan bergerak menuju sistem “multi-production”.


Saat ini, SM Entertainment berencana untuk mempercepat realisasi SM 3.0 dengan mengatur manajemen terbaru melalui rapat pemegang saham yang dijadwalkan pada tanggal 31 Maret esok.

Nasib SM Entertainment setelah perebutan posisi HYBE dan Kakao

Lee Soo-man tak lagi menjadi pemegang saham utama SM Entertainment setelah menjual 14,8% saham senilai 422.8 miliar won atau sekitar Rp5 triliun kepada HYBE.

Akuisisi saham tersebut menjadikan HYBE pemilik saham utama, disusul oleh Kakao yang saat itu telah mengakuisisi 9,05% saham dari SM Entertainment.

Setelah melakukan sederet usaha untuk mengambil kursi dewan dan beberapa kontrol operasional SM, akhirnya HYBE memutuskan untuk “menyerah” kepada Kakao pada 13 Maret lalu.

Kini, Kakao dilaporkan telah meningkatkan kepemilikan saham di SM Entertainment sebanyak 39,9% setelah membeli 1,66 juta saham senilai 248,8 miliar won atau sekitar Rp2.8 triliun dari HYBE.

Melansir Billboard, akuisisi saham ini meninggalkan HYBE dengan 54% kepemilikan saham di SM, menurut laporan per Selasa (28/3).

SM Entertainment bermitra dengan Kakao Entertainment untuk berekspansi secara global saat reorganisasi menyusul pemisahan diri dengan pendirinya, Lee Soo-man. 

Saat ini, Kakao Entertainment memiliki label Starship Entertainment, serta streaming platform Melon.