Louise Trotter, direktur kreatif perempuan pertama Lacoste resign dari perusahaan setelah empat tahun
Setelah empat tahun menjabat sebagai direktur kreatif Lacoste, Louise Trotter, resmi keluar alias resign dari perusahaan yang dikenal sebagai jenama sportswear premium tersebut.
Lewat keterangan resminya, Lacoste mengatakan bahwa keputusan Trotter keluar dari posisinya disebabkan oleh niatan untuk, “mengejar proyek lainnya,” dikutip dari FASHIONUNITED (6/1).
Lantas, mantan direktur kreatif perempuan pertama Lacoste itu menyatakan, “Saya merasa terhormat telah mengabdi ke warisan René Lacoste, yang nilai-nilai olahraganya akan terus saya pegang.”
“Saya sangat bahagia bisa bergabung dalam jenama unik yang dengan sempurna menggabungkan warisan budaya dengan avant-garde (pelopor),” lanjut Trotter yang resign usai empat tahun menjabat.
Perempuan yang ditunjuk menjadi direktur kreatif Lacoste pada 2018 silam itu melanjutkan keterangannya dengan berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya.
“Seluruh karyawan, terutama departemen produksi Troyes, pengarsipan, tim saya, juga teman-teman, dan penggemar rumah mode ini. Saya pergi dengan penuh rasa syukur atas tim kreatif, dan saya harap mereka akan terus berkembang,” pungkas Trotter.
Karier Louise Trotter sebelum di Lacoste
Sebagai informasi, sebelum menjabat di rumah mode yang khas dengan logo buayanya itu, Trotter telah menempati posisi di sejumlah jenama ternama lain seperti di Gap Inc. sebagai wakil presiden desain pakaian perempuan, serta menjadi direktur kreatif JIGSAW dan juga JOSEPH.
Berkaitan dengan Trotter yang resign dari perusahaan, presiden Lacoste Thierry Guibert mengujar, “Saya ingin berterima kasih atas kreativitas Louise Trotter, komitmen, serta kontribusinya untuk warisan jenama ini.”
Akan tetapi, hingga kini belum jelas siapa yang akan mengisi posisi direktur kreatif Lacoste kedepannya.
Meski begitu, jenama yang berdiri sejak awal 1990-an itu mengaku akan merancang ulang pendekatan artistik mereka.
“Lacoste kini akan memasuki bab baru, dengan kolektif kreatif yang berkomitmen untuk bekerja dengan Lacoste untuk menyajikan jaringan dan talenta baru,” lanjut Guibert.
Hal itu dilakukan dengan mengedepankan, “visi kolektif,” lewat kolaborasi dengan model-model studio.
“Melebihi desain koleksi kami, jenama kami ingin mencapai misi untuk menghubungan komunitas dan budaya,” pungkas Guibert.