9 seniman ini meriahkan “All The Small Things Extended” bersama Jakarta Doodle Fest! (Part 2)

Pameran “All The Small Things Extended” (ATST) resmi dibuka pada Sabtu (8/6) lalu dan akan berlangsung hingga 8 Juli mendatang di Artloka, Wisma GEHA, Jakarta.

Acara yang digelar untuk menyambut Jakarta Doodle Fest (JDF) 2024 ini dimeriahkan oleh 18 seniman terkurasi, dipilih oleh seniman tanah air Muklay, yang juga merupakan Art Director JDF.

ATST sendiri dimeriahkan oleh sejumlah program lain, salah satunya ialah Creator Speed Dating, di mana kreator lokal dapat berjejaring dan bertemu satu sama lain.

Adapun JDF 2024 akan mengangkat tema “Art to Cart”, di mana acara ini ingin mengajak para kreator Indonesia agar tak hanya berkarya, namun juga dapat memperoleh penghasilan dengan menjual karyanya.

Setelah mengumumkan delapan seniman pada bagian pertama artikel ini, mari kita berkenalan dengan delapan seniman lainnya yang turut berpartisipasi dan menampilkan karyanya di “All The Small Things Extended”!

Baca juga: 9 seniman ini akan meriahkan “All The Small Things Extended” bersama Jakarta Doodle Fest! (Part 1)


Line-up pameran “All The Small Things Extended”

1. Marrsudi

Marrsudi merupakan seniman yang sebelumnya telah berpartisipasi di “All The Small Things Mini Exhibition”.

Karya-karyanya tak hanya fokus pada ilustrasi digital, tetapi juga ink drawing hingga lukisan, dengan karakter penuh keunikan.

2. Miranda Pranoto

Seniman yang juga merupakan aktivis perempuan ini memanfaatkan keterampilannya dalam melukis untuk menyuarakan berbagai isu perempuan.

Salah satunya yang sering disorot dan menjadi kekhawatirannya ialah pesan terkait kemerdekaan atas otoritas tubuh perempuan. Menurutnya, lewat lukisanlah ia bisa bebas berekspresi.

3. Muhiqballs

Seniman asal Yogyakarta yang dipilih melalui open submission ini memamerkan karya “Girl with Wooden Body”.

Ia merupakan pendiri Sembilan Belas Studio dan Monstera Digital ART. Dalam melukis, karya-karya Muhiqballs identik dengan mata karakternya yang besar dan terlihat sama, memberikan ciri khas unik.

4. Muna Diannur

Ini merupakan seniman lain yang terpilih dari open submission untuk mengikuti pameran ATST. Muna mempersembahkan karya bertajuk “She-Owl”.

Selain melukis, seniman yang satu ini juga merupakan muralist! Karya-karyanya muralnya sendiri dapat dilihat di akun Mundan In di Instagram.

5. Mustafa Kamal

Mempersembahkan lukisan karakter Doraemon yang mengingatkannya pada masa kecil, Mustafa Kamal atau Emkaespe merupakan seniman yang sebelumnya juga pernah memamerkan karyanya di ATST.

Ia sering menggunakan watercolor dalam berkarya ataupun menggabungkannya dengan ink, menghasilkan karya ciamik!

Salah satu ilustrasi yang sering dibuatnya ialah ilustrasi untuk serial “Eggsploration” yang dapat dilihat di laman Instagramnya.

6. Naela Ali

Naela Ali merupakan seniman sekaligus penulis yang telah meluncurkan 11 buku. Bahkan, beberapa karya tulisannya telah terjemahkan ke dalam bahasa Portugis dan Vietnam, serta telah ditampilkan di London Book Fair, Seoul Art Book Fair, hingga Singapore Book Fair.

Pada 2023, Naela berkesempatan untuk mengikuti residensi di Fukuoka, Jepang, di mana ia mempelajari bahwa setiap hal sederhana pun memiliki makna.

Inilah alasan di balik karya-karya lukisannya yang menampilkan hal sederhana dalam keseharian, tetapi memiliki arti besar.

7. Ongkogx

Apabila peserta lainnya memamerkan karya berupa lukisan, Ongkogx atau Oncord justru menampilkan resin toy!

Street artist, toy designer, 3D artist, dan sculptor satu ini merupakan kreator #TheKandosClan, sederet karakter yang dapat ditemui di berbagai karyanya.

8. Rei Fahrej

Ilustrator pemilik magic hands ini menampilkan dua karyanya bertajuk “Rules That Have Been Written” di pameran “All The Small Things Extended”.

Lukisan karya Rei identik sama eksplorasi warnanya yang berani dan penuh dengan berbagai objek, memberikan kesan yang magic.

9. Wickana Laksmi Dewi

Merupakan seniman asal Jakarta yang karya-karyanya identik dengan nuansa gelap dengan warna hitam dan putih.

Dikenal juga dengan nama Witchkana, visual artist ini memang senang menggambar hal yang sering dianggap ‘gelap’ dan mengandung metafora.