Menjelaskan obsesi supernatural masyarakat Indonesia - Bagian 2
Read in English
Baca bagian 1 - Memahami obsesi supernatural masyarakat Indonesia
Terlepas dari perkembangan teknologi dan penemuan ilmiah, beberapa kebiasaan di Indonesia berasal dari kepercayaan takhayul - mengetuk pintu sebelum masuk ke suatu tempat atau tidak mandi ketika Maghrib. Contoh lain adalah tol Jakarta-Bandung yang memiliki mitos tersendiri. Menurut kepercayaan, kecelakaan kerap terjadi di Kilometer 97. Oleh karena itu, pengemudi disarankan untuk permisi-permisi ketika melewati titik tersebut.
Di Yogyakarta, ada Ratu Kidul atau Ratu Pantai Selatan di Pantai Parangtritis. Di pantai tersebut dipasang tanda yang melarang pengunjung mengenakan pakaian berwarna hijau. Hijau adalah warna kesukaan Ratu Kidul, dan penduduk sekitar percaya bahwa pengunjung yang mengenakan pakaian berwarna hijau akan hanyut di laut, dibawa ke kerajaan gaibnya.
Bali juga terkenal akan kemistisan, namun Bali malah menjadi tujuan utama wisata budaya. Ada pula suku Dayak di Kalimantan dengan kekuatan magisnya yang tersohor. Dalam kepercayaan dan ajaran suku Toraja asli dari Sulawesi Selatan, Aluk Todolo, orang Toraja berasal dari langit.
Nilai-nilai spiritual sudah ditanamkan dan diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi. Menurut budayawan Mohamad Sobary, sebelum agama samawi dikenal masyarakat, ada religi lokal. “Hampir setiap etnis atau kelompok-kelompok sangat dekat dengan religi. Antara yang manusiawi dan adikodrati, yang bumi dengan yang langit, itu dekat sekali.”
Penganut religi local, seperti Kejawen, animisme, dan Sunda Wiwitan, di zaman sekarang sudah jauh berkurang dan digantikan oleh agama samawi, yaitu Islam, Kristen, Buddha, Hindu, dan Katolik. Kejawen dulu umum dipraktikkan di Jawa. Sunda Wiwitan adalah religi masyarakat Sunda-sebagian besar penganut Sunda Wiwitan dapat dijumpai di di Banten dan Kuningan.
Agama memiliki hubungan erat dengan mitos. “Sebelum ada sejarah, mitos yang berbicara. Berbicara dengan alam semesta dan tangga ke langit bagi manusia di bumi. Dalam religi tadi, tangga ke langit itu mitos. Mitos itu penghubung antara yang manusiawi dan yang adikodrati. Paling jelas itu mitologi dari suatu negeri yang berkuasa di dunia melalui filsafat: Mitos dewa-dewa Yunani,” kata Sobary.
“Di zaman religi, langit dijelaskan melalui mitologi. Mitologi mewakili kebutuhan bumi untuk mengenal langit. Religi sebagai jalan. Jalan menuju Tuhan. Dari dahulu sudah istimewa hubungan kita ini dengan religi,” lanjutnya.
Memang, Indonesia adalah salah satu negara paling religius di dunia. 98% penduduk menganggap agama, Tuhan, dan doa penting. Alasan mengapa agama penting dijelaskan oleh Sadhguru, seorang filantropi, pemimpin spiritual, dan penulis. Dalam bukunya, ia menyatakan bahwa orang-orang mencari spiritualitas karena suatu hari mereka akan meninggal. Agama - dalam batasan tertentu - memberikan penjelasan tentang kehidupan setelah kematian, meskipun tidak ada jawaban pasti tentang hal tersebut.
Ditambah lagi, supernatural adalah jalan alternatif bagi manusia untuk mengejar agenda masing-masing. “Akhirnya yang kita sebut mistis itu ya relasi antara manusia dan Tuhan dan duniawi, memikirkan hidup yang enak. Kalau bicara spiritual, jangan anggap hanya urusan kita dengan adikodrati. Orang berbicara spiritual pun [berdoa] untuk kepentingan naik pangkat, beras, gaji, fasililtas. Itu bagian dari permintaan spiritual manusia,” tutur Sobary.
Akan tetapi, ada jenis spiritualitas lain yang dikenal di Indonesia, yaitu ilmu hitam atau santet. “Kalau spiritual dalam perspektif antropologi, santet itu termasuk dunia spiritual untuk mencelakai orang. Pada dasarnya, intisarinya, asal mulanya, spiritualitas itu putih, tapi penggunaan manusia untuk [hal] buruk baru menjadi hitam,” jelasnya.
Di era mobil otonom, sangat menakjubkan melihat fenomena ilmu hitam dan dukun yang masih relevan di Indonesia. Bahkan, topik ini sering diangkat ke layar lebar. ‘Ratu Ilmu Hitam’ menceritakan kisah seorang perempuan yang mendalami ilmu hitam untuk balas dendam kepada seorang pria yang menyerang dirinya secara seksual.
Genre horor adalah mahkota industri film Indonesia. Seperti yang telah disebut di bagian pertama seri ini, orang-orang mencari ketegangan dan sensasi melalui film horor. Acara berburu hantu berulang kali disajikan di televisi. Media massa rutin mengundang peramal untuk membuat prediksi masa depan, baik untuk bencana alam maupun kehidupan pribadi selebriti.
Banyak yang penasaran dengan kemampuan melihat, merasakan, dan berkomunikasi dengan makhluk supernatural dan membaca orang lain. Hal itu juga yang membuat konsultasi spiritual untuk mengetahui masa depan dan menghindari kejahatan atau nasib buruk masih lazim.
Menurut hasil survei TFR, 85% responden percaya dengan orang-orang yang memiliki bakat spiritual atau umumnya disebut sebagai anak indigo. Ketika ditanya mengenai alasannya, salah satu responden menjawab, “Karena ada dunia lain selain dunia yang kita tinggali dan pastinya ada orang yang ahli untuk hal itu.” Dua responden percaya kelebihan tersebut adalah hadiah dari Tuhan.
“Kultur, legenda urban, dan banyak misteri yang tidak terpecahkan yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah,” kata seorang responden berusia 31 tahun. Beberapa menyatakan bahwa kejadian-kejadian yang diprediksi oleh orang-orang dengan bakat spiritual selalu terjadi.
“Saya sudah kenal orang-orang dengan bakat spiritual sejak 2009. Ciri-ciri mereka adalah mereka lebih bijaksana dari umurnya dan dengan kemampuan unik. Kemampuan-kemampuan tersebut terdiri dari clairvoyance (penglihatan), pengusiran roh jahat, penyembuhan, dan ramalan. Misi mereka adalah untuk menolong orang menaikkan tingkat kesadaran spiritual karena kebanyakan manusia di bumi masih tersendat di logika duniawi dan dogma,” tutur seorang responden.
Untuk memahami lebih lanjut ketakjuban tersebut, IndigoTalk Festival (@indigo.talk), acara yang dibuat oleh sutradara Billy Christian, pada Oktober lalu dihadiri oleh lebih dari 3.000 peserta. Konten supernatural di YouTube juga terkenal di antara penonton Indonesia. Beberapa dari konten supernatural adalah Kisah Tanah Jawa, Jurnal Risa, dan Misteri Diari Sara.
Anak-anak indigo menjadi intisari dari konten-konten supernatural di media sosial. Banyak dari konten-konten tersebut membahas seputar mengunjungi lokasi mistis, menemukan hantu, berkomunikasi dengan hantu, membaca orang, dan meramal masa depan. Di sisi lain, ada pembuat konten seperti Diary Cewek Indigo yang merambah ke malaikat, peri, dan jiwa-jiwa manusia, walaupun peminat konten tersebut lebih sedikit.
Sebagian besar masyarakat Indonesia mengasosiasikan supernatural dengan hantu, ilmu hitam, dan anak indigo. Banyak yang lupa bahwa dalam pengertiannya, supernatural adalah dunia yang melampaui alam, melebihi pemahaman ilmiah dan hukum alam. Sihir, penglihatan, keajaiban, dan spiritualitas adalah bagian dari supernatural. Beberapa sosok mistis dalam dunia supernatural adalah dari malaikat, peri, setan, dan hantu.
“Media kebanyakan mengemas indigo hanya dari perspektif hantu aja, sedangkal hanya bisa melihat hantu dan kerasukan. Ditambah lagi, konten kreator kebanyakan taunya indigo cuma itu aja,” kata Billy. “Dunia supernatural itu enggak melulu tentang hantu, kesurupan saja, tapi sangat luas dan bisa menjadi inspirasi yang berguna bagi kita semua.”