Seluruh kurator salah satu pameran terpenting Eropa "sonsbeek" mengundurkan diri
Seluruh tim kurator edisi ke-12 "sonsbeek", salah satu acara seni kontemporer terpenting Eropa, telah mengundurkan diri akibat kondisi kerja yang tidak suportif dari penyelenggara "sonsbeek20→24".
Kabar ini pertama dilaporkan NRC Belanda pada Jumat (30/9) lalu. Melalui surat pernyataan yang dilayangkan kepada penyelenggara acara, Sonsbeek & State of Fashion, para kurator dan direktur artistik Bonaventure Soh Bejeng Ndikung mengakhiri kontrak kerjanya, terhitung 1 November mendatang.
“Minimnya tatanan rancangan artistik di bawah lingkungan yang dibentuk oleh pengabaian struktural, ketidakhormatan, salah urus, seksisme, dan rasisme institusional,” ujar tim kurator tentang alasannya.
Melansir NRC, pernyataan tersebut menunjukkan sebuah ironi. Lantaran apabila klaim para kurator itu benar adanya, hal tersebut bertolak belakang dengan tema pameran "sonsbeek20→24" yang adalah “tenaga kerja”, dengan judul “Force Times Distance-On Labour and Its Sonic Ecologies”.
Mulanya, “sonsbeek20→24" ini akan digelar di Arnhem, Belanda. Bersama tim kurator yang berisi Amal Alhaag, Zippora Elders, Krista Jantowski, Aude Mgba, dan Antonia Alampi, dan direktur artistik Ndikung.
Tajuk "sonsbeek20→24" juga dipilih sebagai penanda periode empat tahun program sejak 2020 hingga 2024 mendatang. Namun, setelah berjalan menurut surat resminya, tim kurator merasa keragaman kultural dan inklusivitas ternyata hanya jadi “permukaan” dari tata kelola Sonsbeek & State of Fashion.
“Itu (keragaman kultural dan inklusivitas) tidak dijalankan dengan diskusi serius bersama tim ketika kami menyinggung soal lingkungan kerja, meskipun ada laporan evaluasi panjang dari badan eksternal yang menggarisbawahi keprihatinan dan pengalaman ini,” tulis surat tim kurator, melansir ARTnews (4/10).
Selain lingkungan kerja, problema lain yang diangkat tim kurator adalah tentang direktur umum "sonsbeek" yang selalu ingin tampil, dan kontrak kerja mereka terus diubah, diperbarui dan diputus berkali-kali. Termasuk di masa-masa pertama lockdown pandemi COVID-19 pada awal 2020.
Putusan tim kuratorial ini ternyata bukan mendadak. Pasalnya, dalam surat yang sama, mereka mengungkap bahwa kegelisahan telah diutarakan kepada penyelenggara tapi tak ada perbaikan.
Menurut surat tersebut, “Dewan "sonsbeek" telah gagal mengambil langkah nyata dan bertanggungjawab sebagai dewan atas evaluasi yang telah dilakukan: secara legal (dewan) bertanggungjawab untuk mengawasi tindakan dan kebijakan dari manajemen.”
Di sisi lain, dewan Sonsbeek & State of Fashion memberi respon dan menyayangkan keputusan tim kuratorial. Namun, mereka menolak untuk merespons pertanyaan media dan berencana melakukan diskusi dengan seluruh pihak yang terlibat dalam perkara ini.