Rapper asal Rusia diduga bunuh diri karena tak mau dipaksa ikut perang

Ivan Vitalievich Petunin atau yang dikenal dengan nama Walkie, seorang rapper asal Rusia diduga bunuh diri usai keinginannya untuk tidak angkat senjata dalam perang melawan Ukraina ditolak. 

Walkie mulanya seorang tentara yang bekerja pada angkatan darat, tetapi setelah itu ia dirawat di rumah sakit jiwa untuk memperoleh bantuan medis. Melansir NME (3/10), Walkie disebut sangat membenci pengalaman militernya dan menghindari pendaftaran ulang dengan alasan kesehatan mental.

Kemudian, pasca presiden Rusia, Vladimir Putin mewajibkan seluruh pria usia militer untuk bergabung dengan semua pasukan yang sedang berada di Ukraina, Walkie mengajukan surat penangguhan dengan alasan kesehatan mentalnya. Sayangnya, permintaan rapper tersebut ditolak militer Rusia.

Sebelum memutuskan bunuh diri dengan loncat dari gedung bertingkat tinggi, Walkie sempat mengambil sebuah video Telegram. Dalam video tersebut, Walkie menjelaskan bahwa ia tidak bersedia menanggung dosa pembunuhan dalam jiwanya dan tidak ingin membunuh dengan alasan ideologi apa pun. 

Di samping itu, Walkie juga menjelaskan bahwa dirinya tidak mendukung tindakan Rusia dan tidak siap bila harus ikut angkat senjata serta berperang. Ia memilih untuk tetap dalam sejarah selamanya. 

“Sebagai seorang pria yang tidak mendukung apa yang terjadi, saya tidak siap mengangkat senjata dan membunuh kaum saya sendiri,” ucap Walkie tegas dalam video yang juga tersebar di Twitter.

Bahkan, di akhir Walkie menjelaskan bahwa ia tidak lagi dalam keadaan hidup saat penggemarnya melihat video itu. Jasad Walkie kemudian ditemukan pada 30 September kemarin di kota Krasnodar.

Walkie sendiri telah memulai debutnya sebagai seorang rapper pada 2015 silam dan kini telah memiliki 10 album. Sedangkan, pada platform Spotify, dirinya memiliki 239.000 pendengar setiap bulannya.