ICAD tampilkan 17 desainer dan seniman di Milan Superdesign Show 2023

Indonesian Contemporary Art (ICAD) bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta akan membawa 17 desainer dan seniman untuk menampilkan karyanya di perhelatan desain Milan Superdesign Show 2023.

ICAD mempersembahkan dunia penuh keseimbangan antara seni, desain, kerajinan, dan teknologi serta mengangkat tema “Weaving the World” yang berangkat dari kesatuan ruang yang menarik dan keseimbangan antara keberagaman.

Lewat tema tersebut, para kurator ICAD yang terdiri dari Diana Nazir (Kurator), Amanda Ariawan (Asisten Kurator), dan Andika Frestian (Direktur Artistik) ingin aspek yang cenderung terpisah satu sama lain seperti seni dan desain, kelambatan dan kecepatan, sampai kelembutan dan kekerasan dapat mencapai keseimbangan.

“Kami dari tim kurator dan teman-teman ICAD lainnya merasa weaving adalah gestur yang diperlukan saat ini untuk mencapai kedamaian, kesejahteraan, kesatuan, dan harmoni. Kita mencoba berpikir kritis di tengah isu dunia yang banyak memecah kita, padahal kita bisa berbeda tapi tetap bersatu,” ujar Amanda dalam konferensi pers Selasa (11/4).

Baca juga: Seniman visual Muklay gelar pameran tunggal “Distraction” di Jepang

“Weaving the World” juga menyorot teknik menganyam tradisional

Weaving atau menganyam merupakan teknik yang mengombinasikan berbagai aspek berbeda untuk menciptakan satu kesatuan. 

Dari segi tradisional dan kontemporer, weaving merupakan salah satu teknik yang banyak  digunakan oleh desainer Indonesia.

Oleh karenanya, tema ini turut menyorot teknik tradisional menganyam dalam menciptakan karya yang kemudian dikombinasikan oleh teknologi saat ini.

“Banyak desainer yg menggunakan teknik tradisional kemudian digabungkan oleh teknologi dan cara baru. Jadi kami gabungkan dan inilah kenapa kami memilih tema weaving,” lanjutnya lagi.

Lebih jauh, konsep weaving juga terinspirasi dari berbagai narasi, semangat, hingga berbagai lapisan karya yang ditemukan di Jakarta sebagai pusat kreativitas. 

Sehingga, karya desainer dan yang ditampilkan pada pameran nanti terinspirasi dari kebudayaan Betawi, seperti pada pilihan warnanya hingga desain yang dihadirkan.

Deretan desainer dan seniman yang akan pamerkan karyanya di Milan

Nantinya, berbagai karya yang akan dipamerkan meliputi instalasi seni, produk dekorasi rumah dan fesyen, hingga karya grafis.

Seniman visual Ayu Andiani berkolaborasi dengan desainer grafis Harry Purwanto menghadirkan sebuah karya seni, kemudian ada BaNa dan TAGA yang memamerkan karya berupa pengeras suara yang terinspirasi dari kerajinan tangan tradisional.

Jenama lainnya, Polkaa Goods, turut serta menghadirkan keranjang anyaman yang dirancang oleh desainer interior Rina Renville dan Nuantika.

Perusahaan bahan VIRO berpartisipasi menghadirkan dua proyek instalasi seni, menggandeng seniman ITJUK dan KEZIAKARIN.

Seniman kontemporer ternama Mang Moel juga akan membawa instalasi rajut imersifnya, karakter The Mogus, ke Milan untuk pertama kalinya.

Adapun beberapa perancang busana dan jenama fesyen yang terus mengeksplorasi bentuk dan bahan pakaiannya, seperti BYO by Tommy Ambiyo, Iyonono, KaIND, KAIT Handmade, Rinaldy Yunardi, RUEVERSE by Savira Lavinia, dan Threadapeutic.

Djalin dan Studio Hendro Hadinata juga mempersembahkan desain furnitur yang timeless dengan sentuhan kontemporer khas Indonesia.

Milan Superdesign Show 2023 merupakan bagian dari Milan Design Week 2023 yang akan digelar di Milan, Italia pada 17-23 April mendatang.