Perselisihan Microsoft dan pencipta alat bantu baca temukan titik terang
Perselisihan antara Microsoft dengan seorang individu, Kate McKenzie, seorang guru asal Inggris yang menciptakan sebuah perangkat yang memudahkan literasi anak, kini tampak menemukan titik terang.
Pasalnya, McKenzie diketahui menciptakan “World Windows”, sebuah alat plastik dapat ditempatkan di atas halaman buku. Alat tersebut berguna buat mengisolasi kata, huruf, dan suaranya di jendela demi membantu anak-anak dan orang dewasa yang menderita disleksia (gangguan membaca dan menulis).
“Premisnya adalah Anda dapat meletakkan di atas buku yang sedang dibaca anak Anda, di mana Anda dapat mengurangi jumlah kata, sehingga Anda dapat membaca dengan lebih sedikit kata yang dirasa sulit untuk dibaca,” ucap McKenzie, sebagaimana melansir dari laman BBC News (7/10).
Rupanya, McKenzie membuat alat ini untuk membantu anaknya, yang merupakan seorang penderita disleksia, sama seperti dirinya. Sebagai ibu, McKenzie tahu bahwa anaknya kesulitan di sekolah.
Nah, perselisihan antara McKenzie dengan Microsoft dimulai sekitar 9 hari sebelum peluncuran “World Windows” di mana produknya direncanakan akan rilis pada 1 Juli. Pada saat itu, ia menerima surat dari pengacara yang mewakili tim Microsoft yang menyatakan pihaknya menentang merek milik McKenzie.
Awalnya, McKenzie kebingungan. Betapa tidak, dirinya bahkan telah mengambil waktu dua tahun untuk menyelesaikan produk ini. Belum lagi biaya yang sudah dikeluarkannya untuk kemasan dan promosi.
Kabar baiknya, perselisihan ini sudah menemukan titik terang. “Semuanya sekarang diselesaikan, kemasannya telah dicetak ulang, semua bagian telah diubah dalam hal situs web,” jelas McKenzie.
Salah satunya adalah dengan mengubah nama produk McKenzie yang semula “World Windows”. Kini namanya berubah menjadi “World Window”. Di samping itu, McKenzie juga menjelaskan bahwa meskipun mereknya mengalami perubahan nama, tetapi produk yang dipasarkan tetaplah sama.
McKenzie dijadwalkan merilis produknya bulan ini di Northamptonshire Central Library, di Northampton dimana ia merasa sedikit gugup akan hal ini. Namun, Microsoft tak memberikan komentar akan hal ini.