Docuseries “I Love You, You Hate Me” ungkap sisi gelap “Barney & Friends”
Acara anak-anak “Barney and Friends” yang sangat populer mempunyai pesan untuk membagikan cinta dan kebaikan terhadap satu sama lain. Hal itulah yang akan dipetik oleh para penontonnya.
Akan tetapi, hal tersebut bisa saja berubah karena sebuah serial dokumenter dua bagian berjudul “I Love You, You Hate Me” oleh Peacock akan mengekspos sisi gelap acara anak-anak tersebut.
Peacock telah mengeluarkan trailer docuseries tersebut pada Rabu (28/9). Dalam trailer tersebut, terdapat wajah-wajah familiar yang turut berbicara, seperti Bill Nye ‘The Science Guy’ dan Al Roker dari NBC yang menceritakan seberapa cepat dunia berpaling dari acara dinosaurus ungu itu.
Bob West, pemain di balik kostum karakter Barney, juga angkat bicara dan itu bukan hal menyenangkan. Bob mengatakan, dirinya pernah mendapat ancaman pembunuhan untuk seluruh keluarganya.
“Mereka akan datang dan menemukan saya, kemudian membunuh saya,” kata West. Tidak hanya sang pemain, Bob Singleton yang menjadi komposer dari lagu Barney “I Love You” pun mengatakan dalam trailer itu, “Mereka melakukan kekerasan dan eksplisit, kematian dan perpecahan keluarga saya.”
Melansir Variety (28/9), sebagian besar dialog di trailer berputar pada pembuat acara, Sheryl Leach. Ternyata, awalnya Sheryl membuat video rumahan karakter Barney untuk anak-anaknya. Lalu, dirinya mengembangkan hal itu menjadi pertunjukan pada 1992 bersama Kathy Parker dan Dennis DeShazer.
Lewat serangkaian dialog yang disambung dari beberapa wawancara di trailer, mereka menggarisbawahi tujuan umum dari kehadiran karakter Barney. “Barney berarti inklusi, penerimaan. Anda harus mencintai semua orang, kita semua harus berterima kasih kepada Sheryl Leach untuk itu.”
Docuseries yang akan tayang perdana pada 12 Oktober ini pun membongkar bagaimana karakter itu, “Melahirkan gerakan kemarahan dan kritik yang mengancam pertunjukan, penciptanya, dan masa depan mereka,” ujar Joel Chiodi, kepala film dokumenter dan SVP Pengembangan Strategi Scout Productions.
“Barney muncul di televisi ketika saya baru berusia 10 tahun, dan saya memang tidak memahaminya,” kata sutradara Tommy Avallone dalam rilisnya, sebagaimana melansir The New York Post (28/9).
“Sebagai seorang remaja, untuk salah satu ulang tahun saya, saya meminta bibi untuk membuatkan saya kostum Barney, sehingga teman-teman saya dan saya bisa memukulinya di depan kamera,” tambahnya.
“Beberapa tahun kemudian, membuat serial dokumenter ini, rasanya menyenangkan berada di sisi lain dan tidak lagi menjadi pembenci Barney. Sekarang memiliki anak sendiri, saya mengerti semua cinta yang masuk ke dalam pembuatan dinosaurus ungu,” pungkas Tommy.