Microsoft, GitHub, dan OpenAI digugat terkait pelanggaran hak cipta dan pembajakan
Seorang programmer menggugat Microsoft, GitHub, dan OpenAI karena tudingan asisten coding berbasis Artificial Intelligence (AI) bernama Copilot milik mereka telah menyalahi hukum hak cipta.
Tuntutan itu telah di bawa ke meja hijau oleh pengacara dan pengembang Matthew Butterick pada 3 November lalu, ke Pengadilan Distrik California Utara, San Francisco, Amerika Serikat (AS).
Melansir The Verge (8/11), Butterick mengklaim bahwa GitHub Copilot telah melakukan, “Pembajakan perangkat lunak dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Menurut sumber yang sama, kasus ini dapat memberi efek domino yang besar bagi dunia AI secara meluas, di mana perusahaan menghasilkan perangkat lunak terlatih yang mengeksploitasi data yang dilindungi hak cipta.
Perusahaan teknologi raksasa Microsoft, pertama mengumumkan penggarapan Copilot dari GitHub miliknya pada Juni 2021 lalu. Copilot merupakan perangkat cerdas berbasis cloud yang menganalisa kode untuk menyarankan baris kode dan bekerja secara real-time dalam perangkat editornya.
Copilot yang merupakan sebuah perangkat extension itu tersedia bagi aplikasi yang terintegrasi dengan Visual Studio, Visual Studio Code, Neovim, dan JetBrains IDEs.
Di samping itu, melansir PETRI (7/11), sejak pertama diluncurkan, Microsoft GitHub Copilot ternyata telah menuai kritik karena potensinya untuk menyalahi aturan hak cipta.
“Ini adalah langkah awal dari sebuah perjalanan panjang. Sepengetahuan kami, ini adalah kasus Gugatan Perwakilan Kelompok Pertama (First Class-Action) pertama dalam gejolak pelatihan dan hasil sistem AI,” ujar Butterick, dikutip dari PETRI (7/11).
Butterick melanjutkan, “Ini bukanlah yang terakhir. Sistem AI tidak dibebaskan dari hukum. Mereka yang membuat dan mengoperasikan sistem ini harus tetap bertanggung jawab.”
Sebelum Butterick, pertengahan Oktober lalu, seorang profesor Ilmu Komputer di Texas A&M University mengungkap di Twitter bahwa Copilot telah menghasilkan sebagian besar kode berhak ciptanya tanpa atribusi apa pun.
Dalam dokumen dukungan GitHub Copilot, Microsoft memperingatkan bahwa kode tersebut mungkin berisi “pola yang tidak diinginkan”.
Hal ini berarti, pengguna Copilot akan bertanggung jawab atas klaim pelanggaran kekayaan intelektual.
Di sisi lain, ketika diminta keterangan oleh The Verge (8/11), GitHub justru mengatakan, “Kami telah berkomitmen untuk berinovasi secara bertanggung jawab dengan Copilot sejak awal, dan akan terus mengembangkan produk untuk melayani pengembang terbaik di seluruh dunia.”