Stewart Butterfield, CEO dan co-founder Slack, putuskan hengkang

Salesforce mengumumkan pada Senin (5/12) bahwa pendiri sekaligus CEO Slack Stewart Butterfield resmi meninggalkan perusahaan tech tersebut. 

Kepemimpinannya selanjutnya akan digantikan oleh Lidiana Jones, wakil ketua eksekutif di Salesforce, yang telah bergabung sejak tahun 2019.

Pengumuman terkait Butterfield yang meninggalkan perusahaan muncul hanya hitungan hari setelah Salesforce mengatakan bahwa co-CEO Bret Taylor mengundurkan diri setahun setelah naik jabatan dan mendampingi co-founder Salesforce Marc Benioff.

Melansir CNBC, Benioff memberikan pengumuman tersebut kepada para karyawannya pada Senin minggu ini bahwasanya Butterfield akan keluar dari perusahaan.

Salesforce sendiri mengakuisisi Slack sebesar $27 miliar atau Rp422,1 triliun tahun 2021 lalu, di mana ini merupakan pembelian terbesar yang pernah dilakukan oleh perusahaan.

Terkait pengunduran diri Butterfield, juru bicara perusahaan mengatakan, “Stewart merupakan pemimpin yang menciptakan perusahaan menjadi luar biasa di Slack. Ia telah sukses membantu memimpin kesuksesan integrasi Slack dengan Salesforce.”

Juru bicara tersebut juga menyinggung soal terpilihnya Jones sebagai CEO baru Slack. Ia mengatakan Jones memiliki latar belakang yang kuat dalam hal konsumen dan teknologi perusahaan, serta telah berpengalaman dalam memimpin.

“Kami bersyukur atas Stewart dan senang Lidiane akan mengambil alih posisi tersebut di Slack,” sambungnya.

Sebelum bergabung dengan Slack, Jones memiliki pengalaman selama 12 tahun di Microsoft, kemudian mengundurkan diri untuk bergabung dengan Sonos pada tahun 2015-2019.

Tamar Yehoshua, ketua produk Slack, juga akan meninggalkan perusahaan bersama dengan Jonathan Prince yang merupakan wakil ketua senior yang memegang pemasaran, brand dan komunikasi.  Adapun Noah Weiss, wakil ketua senior bagian produk di Slack, akan menggantikan Yehoshua.

Terkait pengunduran dirinya, Butterfield mengatakan ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya, mengerjakan beberapa proyek pribadi, serta fokus pada kesehatannya.

Lebih lanjut, ia juga menambahkan dalam keterangan tertulisnya bahwa perubahan kepemimpinan yang terjadi di Slack tidak ada kaitannya dengan pengumuman pengunduran diri Taylor pada pekan lalu, “Kami telah merencanakan (perubahan) ini beberapa waktu terakhir.”