Pembangunan jembatan kaca di Bromo bakal rampung September 2022

Indonesia tengah membangun jembatan kaca pertama yang melintang di sepanjang Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru. Jembatan untuk pejalan kaki ini diberi nama "Jembatan Kaca Seruni Point" dan ditargetkan selesai September esok. 

Rencananya jembatan yang diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ini akan dibangun sepanjang 120 meter dengan lebar 1,8 meter pada bentang utama dan 3 meter di bentang awal. Jembatan ini pun berada di atas jurang dengan kedalaman sekitar 80 meter.

Nantinya, jembatan ini menghubungkan Terminal Wisata Seruni Point dengan Shuttle Area. Tidak hanya itu, saat berjalan di jembatan yang jadi destinasi wisata adrenalin ini, matamu akan dimanjakan dengan pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Gunung Semeru. 

Ini merupakan proyek kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur, Bintekjatan, Ditjen Bina Marga dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Pemerintah Kabupaten Probolinggo mengambil peran sebagai penyedia lahan untuk salah satu kaki jembatan.

Proyek ini sudah dimulai pengerjaannya sejak September tahun lalu dan direncanakan untuk rampung September mendatang. Sejauh ini, progress pengerjaan sudah mencapai 50%.

"Kami akan berupaya agar pembangunan jembatan kaca selesai sesuai rencana. Ke depannya, tata kelola operasional jembatan akan dilakukan oleh Kementerian LHK dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, sehingga dapat mendongkrak jumlah wisatawan ke Bromo dan meningkatkan perputaran roda perekonomian terutama kesejahteraan warga sekitar," ujar Kepala Balai Geoteknik, Terowongan, dan Struktur Bina Marga Kementerian PUPR Fahmi Aldiamar dalam Kompas (26/6).

Nah, rupanya Jembatan Kaca Seruni Point dibangun dengan sistem struktur lantai atau deck jembatan gantung berupa kaca pengaman berlapis (laminated glass) yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih. Kaca tersebut direkatkan satu sama lain dengan menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi (interlayer) dengan total ketebalan 25,55 millimeter.

Struktur jembatan yang sudah mulai dibangun sejak September 2021 ini dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis, yang dilapisi cat epoxy agar lebih tahan terhadap karat.