SIRCLO kerja sama dengan MallSampah untuk kelola limbah UMKM

Perusahaan omni channel e-commerce enabler SIRCLO umumkan kerja samanya bersama MallSampah untuk bantu pengolahan limbah UMKM. Melalui kolaborasi tersebut, harapannya limbah produksi UMKM dapat dikelola dengan baik, mengingat jumlahnya yang semakin meningkat.

Target untuk mencapai jumlah 14,5 juta UMKM pada akhir tahun ini menandakan peningkatan kegiatan bisnis yang akan menghasilkan emisi dan sampah. Maka dari itu sebagai kolaborator, MallSampah yang merupakan platform end-to-end pengelolaan limbah yang mengolahnya menjadi bahan daur ulang yang produktif dan bernilai ekonomi, diharapkan dapat meminimalisir jumlah limbah tak terkelola. 

“MallSampah berkolaborasi dengan SIRCLO untuk memperkenalkan sistem daur ulang sampah yang real-time dan efisien secara masif dengan pendekatan bottom-up dan berdampak ekonomis serta tetap menjaga keberlangsungan lingkungan,” tutur Founder & CEO MallSampah Adi Saifullah Putra.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup, jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir mencapai 60%, sebanyak 30% di antaranya tak terkelola dan hanya 10% yang didaur ulang. Alhasil, sampah tak terkelola menumpuk dan menguap di udara serta berdampak pada perubahan iklim dan pemanasan global.

Melalui keterangan resminya, Impact Manager SIRCLO Jiwo Damar Anarkie menjelaskan, kerja sama dengan MallSampah ditujukan untuk mendorong pelaku usaha demi menerapkan sustainability (keberlanjutan) dan strategi inovatif dalam proses produksinya.

"Inisiatif ini hanyalah langkah awal SIRCLO untuk berkontribusi dalam terciptanya sistem ekonomi sirkular yang baik, dimulai dari pelaku UMKM hingga komunitas akar rumput," tamba Jiwo, Senin (18/7).

Setidaknya 2 kg sampah dihasilkan satu UMKM sektor perdagangan setiap harinya, atau 60 kg per bulan, disampaikan dalam studi internal SIRCLO. Sehingga diperkirakan sampah tiap harinya mencapai 500 kg - 1 ton. Kenyataan inilah yang membuat SIRCLO bersama MallSampah akan segera luncurkan program perdana dengan skala terbatas untuk melihat minat UMKM dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. 

“Teknologi MallSampah digunakan untuk mengetahui jejak pengelolaan sampah, kapan dan di mana pengambilannya, berapa lama proses daur ulang, hingga hasil dari daur ulang sampah tersebut," ungkap Jiwo. Dengan begitu, UMKM dapat memantau jejak dan pengelolaan sampah melalui platform digital.

“Dengan digitalisasi ekonomi sirkular, SIRCLO dan brand-distributor dapat memantau pergerakan sampah atau carbon footprint hingga produk daur ulang yang dihasilkan,” tutup Jiwo.

Mengutip Bank Dunia, jika tidak ditanggulangi, produksi sampah di perkotaan terus meningkat hingga 42%, dari 105 ton per hari menjadi 150 ribu ton per hari. Maka itu, kesadaran akan pengelolaan sampah diperlukan sebab penduduk kota di Indonesia belum memiliki akses pengumpulan sampah dasar. 

Salah satu inisiatif MallSampah dalam pengelolaan limbah UMKM telah dicoba bersama Kopi Soe melalui perilisan MallSampah Reverse Machine (RVM) atau disebut dengan Ms Box. Layanan yang diakses dalam aplikasi MallSampah itu dianggap tepat untuk diadopsi UMKM dan mudah diakses masyarakat.

Adi menjelaskan sistem dari layanan tersebut, di mana pengusaha dapat menyetorkan sampahnya dan menukarnya dengan voucher di gerai mitra MallSampah, bahkan menukarnya menjadi uang elektronik. 

Terhitung dari kuartal III 2022, model layanan MallSampah diklaim menjangkau lebih dari 50.000 recycle users dan telah digunakan oleh berbagai perusahaan ternama seperti Tokopedia, Gojek, dan Sociolla.