Demi selamatkan pohon, bahan kapas poliester dapat didaur ulang
Kapas poliester adalah salah satu campuran kain yang paling tidak ramah lingkungan, tetapi cukup disukai oleh perusahaan mode cepat karena harganya yang murah dan tahan lama.
Akan tetapi, tak bisa dimungkiri, keberadaan kapas poliester menyumbang setengah limbah tekstil global.
Circ, startup daur ulang biofuel dan tekstil berbasis di Virginia berusaha menangani hal ini. Pasalnya, Circ menemukan solusi baru dimana mereka menggunakan kembali bahan dari limbah pakaian.
Melansir Fashion United (17/8), prosesnya menggunakan sebagian bahan daur ulang dan sebagian lagi memadukan ilmu pengetahuan yang inovatif, seperti air, tekanan, dan bahan kimia yang dapat memulihkan bahan alami dari produk buatan manusia.
Selaras dengan itu, melansir Knowledge Hub, proses tersebut menghasilkan pemulihan 90% dari bahan asli dengan integritas serat yang utuh. Lebih lanjut, pemecahan poliester menjadi monomernya menghasilkan selulosa kapas berkualitas tinggi, yang dapat berfungsi sebagai pengganti pulp pohon yang membuat serat selulosa seperti lyocell, rayon atau viscose, dan modal.
Tidak hanya itu, Circ juga mengklaim dapat sepenuhnya menghilangkan permintaan bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat pakaian dengan menciptakan pakaian baru sepenuhnya dari yang lama.
Sejauh ini, Circ telah bekerja sama dengan perusahaan seperti Inditex dan Patagonia, untuk mendaur ulang kain katun, poliester, dan policotton, demi mencapai persyaratan produk tertentu oleh kliennya.
Ke depannya, Circ berencana untuk mendaur ulang 10 miliar pakaian pada 2030. Angka itu ternyata mewakili 10 persen dari pasar pakaian jadi global dan akan menyelamatkan lebih dari 100 juta pohon.