Terdampak restrukturisasi HBO Max, George R.R. Martin ungkap masa depan “Game of Thrones”
Penulis George R.R. Martin baru saja membeberkan ketidakpastian nasib waralaba dan spin-off “Game of Thrones” (GoT) yang ikut terdampak oleh restrukturisasi induk perusahaan HBO Max.
Pasalnya, kabar yang diunggah dalam blog Not A Blog miliknya (28/12) memberikan bocoran bahwa di luar musim kedua prekuel “House of Dragons”, sejumlah spin-off “GoT” tengah dikembangkan.
“Beberapa (spin-off) bergerak lebih cepat dibanding yang lainnya, seperti yang sering terjadi dalam proses pengembangan,” tulis Martin.
Meskipun, ia menekankan bahwa belum ada jadwal pasti kapan kisah-kisah itu bisa dinikmati penggemar. “Belum ada yang mendapat lampu hijau, tapi kami berharap… mungkin segera,” imbuh Martin.
Menurut novelis asal Amerika tersebut, ketidakpastian waralaba “GoT” dipengaruhi oleh kekacauan finansial HBO Max, akibat merger Warner Bros. Discovery yang terjadi sejak April 2022 silam.
“Semua perubahan di HBO Max tentu saja berdampak pada kami,” ujar Martin dalam tulisan blog bertajuk “Stuff and Nonsense” (28/12) karangannya.
Betapa tidak, kabarnya setidaknya ada dua proyek spin-off yang ternyata tidak jadi diproses, walau menurutnya itu tak berarti proyek-proyeknya tak kan pernah dilanjutkan.
“Beberapa telah disimpan di dalam rak, tapi saya tidak setuju mereka mati. Kamu bisa mengambil sesuatu yang sudah disimpan di rak, semudah meletakkannya di rak itu sendiri,” ujar penulis berusia 74 tahun itu.
Sebagai informasi, melansir Deadline (29/12), penghentian proyek dan penayangan di HBO Max juga menimpa banyak film dan serial lainnya, seperti “Minx” (2022), “Gordita Chronicles” (2022), serta “Love Life” (2020).