5 tips sukses kerja di startup digital
Apa sih karir impian kamu? Apakah kamu ingin kerja di startup? Sebagai first-jobbers atau yang biasa disebut sebagai fresh graduate, kamu masih sangat fleksibel untuk menentukan karir impian, lho. Karena di awal perjalanan karir, kamu masih berkesempatan untuk mencari pekerjaan yang paling cocok dengan passion dan career goals kamu.
Apalagi di zaman yang serba digital, perusahaan rintisan atau yang bisa dikenal dengan nama ‘startup’ semakin banyak hadir di kancah industri. Menurut data dari Startup Ranking 2022, Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara dengan jumlah perusahaan rintisan terbanyak di dunia. Peringkat pertamanya diduduki oleh Amerika Serikat (AS) yang memiliki kurang lebih 71.000 startup di negaranya.
Data yang disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Oktober 2021 lalu juga menyebutkan bahwa Indonesia saat ini sudah memiliki lebih dari 2.000 startup, 7 unicorn, dan 2 decacorn. Melihat angka ini, tidak heran kalau banyak first jobbers yang ingin memulai karirnya bekerja di startup hingga unicorn company.
Kerja di startup yang menarik fresh graduate
Selain kehadiran perusahaan startup yang menarik minat para fresh graduate, industri pekerjaan startup adalah adalah salah satu industri sedang berkembang pesat di Indonesia, terutama industri teknologi. Beberapa perusahaan teknologi di Indonesia seperti Tokopedia, GOJEK, Traveloka, Bukalapak, Warung Pintar, HappyFresh, DANA, dan masih banyak lagi.
Gaji kerja di startup juga cukup menarik bagi fresh graduate. Namun, sebelum terjun dan kerja di startup industri teknologi, pastikan kamu sudah memahami latar belakang perusahaan hingga jobdesk seperti apa yang akan kamu lakukan di sana.
Terlebih lagi, banyak role baru bermunculan untuk mendukung sebuah perusahaan bisa bersaing di era yang serba cepat sekarang. Maka dari itu, first-jobbers dituntut untuk memiliki kualifikasi yang sesuai dengan role tersebut serta bisa mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang terus berjalan.
Para Nakama (sebutan untuk karyawan Tokopedia) membagikan beberapa tips untuk para fresh graduate menjalani tahun pertama berkarir di industri teknologi. Seperti apa kira-kira tipsnya? Simak artikel ini sampai selesai, ya!
5 tips jalani tahun pertama kerja di startup industri teknologi
Pahami hal-hal dasar dari industri teknologi
Seperti yang sudah di-mention sebelumnya, akan lebih baik kalau kamu mengetahui tentang industri perusahaan sebelum memutuskan untuk bekerja di startup. Apalagi kerja di startup yang bergerak di bidang industri teknologi merupakan salah satu bidang profesi yang sangat dinamis dengan perkembangan yang sangat cepat juga.
Tak hanya memahami dari segi industrinya saja, seperti apa perusahaan tersebut memasarkan produknya, tetapi penting untuk kamu memahami role yang dibutuhkan oleh industri teknologi saat ini.
Baca Juga: Budaya gila kerja dan generasi yang kelelahan
Beberapa role atau pekerjaan mendasar yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang industri digital yaitu pekerjaan yang sangat erat hubungannya dengan teknologi, seperti data analytics, product management, web development, UI/UX designer, software engineering, IT support, dan masih banyak lagi.
Kalau sebelumnya beberapa role ini masih terdengar asing, ketika memasuki era industri 4.0, justru mereka berperan sebagai ‘tulang punggung’ yang paling dicari dalam industri teknologi. Dengan munculnya banyak role baru, akan membuat pengalaman kerja di startup semakin menarik lagi.
Punya kemauan tinggi untuk terus belajar
Belajar tidak hanya penting untuk pengembangkan pendidikan. Setelah lulus kuliah dan memasuki dunia kerja, belajar tetap menjadi komponen terpenting untuk membantu mengembangkan serta meningkatkan kemampuan bekerja, baik itu kerja di startup atau di perusahaan lain. Sebagai seorang pemula, kamu bisa diibaratkan sebagai gelas yang hanya terisi setengah. Itu artinya, masih banyak room for growth yang kamu punya sampai air di dalam gelas tersebut terisi penuh.
Nah, salah satu caranya adalah dengan memiliki kemauan yang tinggi untuk terus belajar. Kamu bisa menghabiskan satu tahun pertama untuk mengisi diri dengan berbagai informasi baru yang ada di dalam dunia teknologi. Contohnya seperti belajar mengenai data (karena perusahaan digital sangat erat akan hal-hal yang berhubungan dengan data), desain produk (bagaimana membuat produk tampak menarik dan menarik minat beli pelanggan), pengalaman pelanggan (untuk mengetahui apakah experience yang diberikan sudah sesuai dengan yang pelanggan inginkan hingga tingkat kepuasan mereka), dan masih banyak lagi.
Mulai sadar akan pentingnya kolaborasi
Ketika pertama kali bergabung di startup, biasanya first-jobbers akan langsung diarahkan untuk bekerja dalam sebuah tim. Baik itu tim besar maupun tim kecil, semua tim pasti akan menuntut terciptanya kolaborasi agar pekerjaan yang dilakukan bisa berjalan dengan baik. Maka dari itu, setiap anggota di dalam tim tersebut harus memahami scope of work masing-masing.
Baca Juga: Tak hanya startup, pabrik sepatu Nike di Indonesia PHK karyawan
Kamu mungkin merasa malu untuk bertanya ketika masih memiliki label sebagai ‘anak baru’. Namun, sebenarnya hal ini yang perlu kamu hindari jika kamu ingin menjalani tahun pertama berkarir di industri teknologi dengan sukses. Justru dengan bertanya, kamu akan mendapatkan perspektif baru dari rekan kerja yang memiliki pengalaman lebih, agar kamu bisa lebih terarah dan memperbaiki kinerja kedepannya. Ingat terus peribahasa; “malu bertanya sesat di jalan”, ya!
Gabung komunitas dan ikut pelatihan untuk tingkatkan kemampuan
Salah satu keuntungan bekerja di startup yaitu jika kantor tempatmu bekerja menawarkan kesempatan untuk tingkatkan kemampuan dengan mengadakan sebuah pelatihan. Usahakan untuk memanfaatkan momen tersebut dengan sebaik-baiknya. Akan lebih baik ketika kamu tidak hanya fokus pada pekerjaan yang kamu lakukan sekarang, tetapi juga fokus untuk terus meningkatkan kemampuan yang kamu butuhkan.
Bahkan, kamu bisa mengikuti pelatihan di tempat lain untuk belajar hal baru di luar dari kemampuan kamu sekarang, lho. Sudah banyak kelas pelatihan, baik itu gratis atau berbayar, yang menawarkan sertifikat. Hal ini tentu akan memberikan nilai tambah untuk kamu.
Selain itu, jika kamu ingin lebih mendalami dunia teknologi, kamu bisa bergabung dengan komunitas yang memang terfokus dengan teknologi. Komunitas tak hanya akan memberikan ilmu dan pengetahuan baru, tapi soft skills juga bisa lebih terasah yang nantinya bisa membantu kamu untuk semakin sukses di pekerjaan.
Beradaptasi dengan budaya perusahaan
Salah satu hal terpenting yang perlu kamu lakukan ketika kerja di startup atau perusahaan lain adalah beradaptasi dengan budaya perusahaan yang ada. Ketika kamu memasuki tempat kerja baru, kamulah yang perlu mengikuti aturan dan flow kerja yang sudah ada di kantor tersebut. Makanya sangat penting untuk kamu beradaptasi hingga menemukan ritme kerja yang sesuai.
Baca Juga: Mengapa menjadi "lunak" diperlukan di tempat kerja?
Contoh sederhananya, seorang data scientist perlu mengumpulkan dan menganalisis data, membangun sistem, serta membagikannya kepada perusahaan. Ketika data scientist menyampaikan data-data tersebut, ia harus memiliki kemampuan komunikasi yang sesuai agar bisa dipahami oleh target audiens yang dituju. Cara menyampaikannya juga harus sesuai dengan budaya perusahaan. Kalau tidak, mungkin audiens akan kesulitan memahami data yang disampaikan sehingga memicu kesalahpahaman yang akan menghambat proses kerja.
Nah, itu dia 5 tips agar kamu bisa survive menjalani tahun pertama di startup industri teknologi digital. Kamu perlu menjadi terbuka akan hal baru supaya kamu bisa dengan mudah beradaptasi dengan cepatnya perkembangan teknologi yang mendorong industri teknologi digital untuk terus bergerak. Kemampuan komunikasi juga penting untuk diasah, lho.
Dengan begitu, tak hanya kemampuan kerja saja yang baik, tetapi juga kemampuan sosial di kantor bersama rekan kerja lainnya bisa berjalan dengan lancar dan akhirnya membuat kamu semakin betah kerja di startup industri teknologi digital.