Bersama Kemenkop UKM, Google hadirkan program pelatihan agar usaha kecil bisa go digital
Google bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) meluncurkan program untuk melatih usaha kecil di sepuluh provinsi di Indonesia. Dalam rangka Hari UMKM Nasional tiap 12 Agustus, program ini menghadirkan pelatihan berdasarkan program "Grow with Google" (GWG).
“Kami memahami kebutuhan usaha kecil di sana untuk mencari pelanggan dan akan bekerja sama dengan Kemenkop untuk membantu ribuan usaha kecil beralih ke online dan siap menyongsong era perdagangan di masa depan,” ujar Putri Alam, Director of Government Relations and Public Policy di Google Indonesia.
Tidak hanya itu, kerja sama ini memberikan kesempatan bagi UKM di bawah Kemenkop untuk bisa mengikuti pelatihan mulai dari strategi konten dan digital marketing, penjualan lewat e-commerce, keamanan digital, dan tata cara memunculkan nama bisnis dalam Google Search dan Google Maps.
Berlangsung hingga akhir tahun secara luar jaringan (luring), program ini diharapkan mencapai target untuk mendigitalkan 30 juta UKM Indonesia hingga 2024. Pasalnya, pelatihan ini berhasil meningkatkan interaksi bisnis dengan pelanggan, termasuk jumlah online presence perempuan di ranah digital.
Pasalnya, menurut Google, GWG telah berhasil menggaet satu dari tiga UMKM untuk ikut pelatihan. Nah, kali ini GWG pun memperluas cakupannya hingga ke Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra Barat, Sumatera Utara, dan beberapa provinsi lainnya, dalam rangka perayaan Hari UMKM Nasional 2022.
"Melalui inisiatif kolaborasi bersama Google, kami berupaya untuk memberikan pendampingan kepada pelaku koperasi, UMKM, dan wirausaha melalui program #BerubahDigital di 10 provinsi di Indonesia agar menemukan lebih banyak pelanggan di dalam negeri dan bahkan hingga ke Asia Tenggara,” ucap Siti Azizah, Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM.
Menurut Siti Azizah, Kemenkop memang telah berkomitmen untuk membantu UMKM masuk ke ranah digital dengan memperkuat perwujudan wirausaha yang adaptif, inovatif, dan berkelanjutan. Inisiasi tersebut dilakukan demi membantu mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia.
“Melalui DEA (Digital Entrepreneurship Academy) by Google, saya belajar memasarkan Kaifa secara online, terlebih dengan memanfaatkan produk Google Bisnisku,” ungkap Cholifatus, pemilik Teman Belajar Kaifa di Blitar, Jawa Timur.
“Wali siswa di lingkungan saya cenderung mencari bimbingan belajar terbaik yang terdekat di rumah mereka dengan cara browsing atau melalui Google Maps. Setelah menerapkan usaha tersebut, pada semester baru ini adik-adik yang belajar bersama Kaifa meningkat jumlahnya lebih dari 50%,” tutupnya.
Tak hanya Ifa, partisipan GWG lainnya juga utarakan manfaat yang dirasakannya setelah memahami pentingnya keberadaan digital UMKMnya. "Kini orang bisa memesan camilan dan produk minuman Enderese dari mana pun. Tidak hanya itu, semenjak menggunakan platform online, omzet penjualan saya kini naik sekitar 80%,” ujar Yeni Supriyati, pengusaha camilan Enderese.
Di sisi lain, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah sektor bisnis UMKM di Indonesia pada 2021 mencapai 64,19 juta dengan partisipasi terhadap PDP sebesar 61,97 persen.