Museum penyair Emily Dickinson kembali dibuka setelah dua tahun

Museum Emily Dickinson, kembali dibuka sejak Selasa (16/8), setelah tutup selama dua tahun akibat pandemi COVID-19. Rumah tinggal semasa hidup sosok Emily Dickinson ini berdiri sejak 1813 oleh keluarga Dickinson dan telah menjadi bagian dari Amherst College sejak akhir 1990an.

Pasalnya, situs bersejarah ini menjadi museum sejak 2003 sebagai penghargaan terhadap figur Emily Dickinson, seorang penyair yang ribuan puisinya ditemukan dalam kamar tidurnya setelah wafat.

“Emily Dickinson merupakan salah satu penyair terbaik dunia yang lahir disini di Amherst, Massachusetts pada 1830,” ujar direktur eksekutif museum Jane Wald. Wald pun mengatakan, “Ia menulis sebanyak 1.800 puisi, tapi hanya beberapa diantaranya dipublikasikan selama masa hidupnya.”

Museum ini diklaim berisi koleksi arsip Dickinson terbanyak di seluruh dunia. Meskipun, tak ada satupun puisi asli Emily yang menjadi bagian dari arsip museum, akibat dari perselisihan keluarga yang terjadi. 

Terbagi menjadi dua bagian, museum terdiri dari bangunan Homestead tempat tinggal Emily Dickinson, dan Evergreen yang merupakan rumah dari saudara laki-lakinya, Austin.

Melansir Spectrum News 1, dibukanya museum akan menghadirkan kejutan baru yang belum ada sebelumnya. Wald juga bilang, sejak pembukaan, antusiasme terhadap karya Dickinson telah meningkat drastis. Ia berharap ke depannya lebih banyak generasi muda datang untuk mengenal karya Dickinson.

Jika kamu masih asing dengan karya penyair ini, puisi Dickinson berkisar pada kisah trauma yang dirinya rasakan selama perang sipil Amerika Serikat. Dickinson juga kerap menuangkan pandangannya terhadap kota tinggalnya, Massachusetts, seperti dalam puisi “I see New Englandly”.