Truth Social bermasalah, Donald Trump rugi Rp96 miliar
Dikenal memiliki banyak usaha, Donald Trump baru-baru ini mengalami kerugian sebesar $6,5 juta atau sekitar Rp96 miliar lewat anak perusahaannya, Digital World Acquisition.
Rupanya, kerugian dengan angka fantastis itu disebabkan media sosial milik mantan presiden Amerika Serikat itu yang bernama Truth Social disebut mengalami berbagai masalah.
Melansir Washington Examiner (29/8), salah satu sumber yang terlibat mengungkap bahwa Truth Social berutang sekitar $1,6 juta kepada RightForge, perusahaan infrastruktur internet.
Lantas, menanggapi hal ini, Trump mengungkapkan opininya melalui akun Truth Socialnya. Trump menulis, “Media berita palsu hancur oleh seberapa baik kinerja TRUTH, cukup dengan isyarat, mereka (media) bekerja lembur untuk mengkritik dan merendahkannya.”
“Sebenarnya, banyak pihak-pihak di Washington, D.C., berjuang untuk menghentikan TRUTH, tetapi mereka tidak akan berhasil. Mereka mengejar perusahaan keuangan luar, dan hampir semua orang yang berjalan dan bernapas, tetapi itu tidak akan berhasil,” tulis Trump lagi.
Trump pun bilang,”Mereka mengatakan keadaannya lebih buruk sejak penyerangan itu, tetapi sebenarnya kinerjanya JAUH lebih baik, naik lebih dari 550%. Kita semua mencintai TRUTH!”
Selain soal keuangan, melansir Newsweek (27/8), perusahaan dan juga platform media sosial yang menjadi alternatif dari Twitter itu terlibat dalam beberapa permasalahan hukum.
Pendaftaran mereknya “Truth Social” yang ditolak Kantor Paten dan Merek Amerika Serikat (USPTO) karena sudah ada dua perusahaan lain yang menggunakan nama itu lebih dulu.
Di samping itu, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) juga menjelaskan potensi kemunduran terbaru perusahaan tersebut dalam pengajuan terakhir mereka.
Pasalnya, perusahaan tercatat mengalami kerugian bersih sebesar $6,225,776 sejak Januari hingga Juni 2022. Padahal Truth Social didirikan pada tahun sama, yakni Januari 2022.
Saham Digital World Acquisition juga anjlok dalam beberapa bulan terakhir. Pada Maret, harga sahamnya memuncak pada $97,54 per saham, tetapi telah menurun menjadi $27,52 per saham pada Jumat lalu. Itu setara dengan hampir 72 persen penurunan harga saham perusahaan.
Tidak hanya itu, dalam pengajuan tersebut, perusahaan juga menuliskan bagaimana pengaruh Trump di masyarakat turut serta mempengaruhi jalannya perusahaan.
“Jika Presiden Trump menjadi kurang populer atau ada kontroversi lebih lanjut yang merusak kredibilitasnya atau keinginan orang untuk menggunakan platform yang terkait dengannya, dan dari mana ia akan memperoleh keuntungan finansial, menurut hasil operasi TMTG, serta hasil dari kombinasi Bisnis yang diusulkan, dapat terkena dampak negatif,” tulis pengajuan tersebut.
Trump awalnya meluncurkan Truth Social tak lama setelah dirinya diblokir dari berbagai media sosial besar, seperti Facebook dan Twitter, dan tidak lama setelah kerusuhan yang disebabkan oleh pendukungnya yang ingin menggagalkan kemenangan Presiden Joe Biden saat itu.
Akhirnya, Truth Social lebih banyak digunakan oleh orang-orang yang mendukung Trump dan juga orang-orang lain yang menilai bahwa Twitter menyensor konten mereka.
Terlepas dari kemunduran ini, unduhan Truth Social melonjak pada awal Agustus usai agen FBI menggerebek kediaman mantan presiden Mar-a-Lago untuk mengambil dokumen Gedung Putih dengan informasi sensitif.
Trump mengatakan, saat itu pencarian adalah bagian dari "witch hunt" dengan partisan lebih luas yang menargetkan dia dan keluarganya, dan membantah telah melakukan kesalahan.