Arab Saudi kini perbolehkan seniman buat patung, bahkan yang menyerupai makhluk hidup
Patung dan keramik karya perupa perempuan bernama Awatif Al-Keneibit kini dipamerkan dalam sebuah galeri tersohor di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, yang menandakan pelonggaran larangan karya figuratif dan patung yang selama ini diterapkan Arab Saudi.
Pasalnya, koleksi karya yang dibuat Keneibit menampilkan bentuk wajah, mata, hingga tubuh perempuan, dilansir dari The Arab Weekly (14/3).
Penggambaran figuratif dalam patung dan ekspresi seni yang menggambarkan makhluk hidup selama puluhan tahun ke belakang memang dilarang oleh pemerintah Arab Saudi atas interpretasi aturan agama Islam.
Di sisi lain, pembatasan karya patung juga diterapkan akibat penyembahan berhala yang dilakukan penduduk Arab di masa pra-Islam. Hal tersebut ditandai dengan penghancuran besar-besaran berhala di sekitar situs Ka’bah di Mekkah, pada 630 Masehi.
Alhasil, pameran karya Awatif Al-Keneibit menjadi cahaya di tengah pembatasan yang berlangsung sejak lama.
Baca juga: Super Junior akan bintangi variety show liburan di Arab Saudi
Awatif Al-Keneibit: Dulu mereka bilang ini semua mustahil
Perupa perempuan berusia 60 tahun, Awatif Al-Keneibit, selama ini menghadapi tantangan akibat larangan karya figuratif yang diterapkan Arab Saudi karena paham Islam Sunni yang dianutnya.
Selain itu, menurut The Arab Weekly, doktrin Wahabi di sana turut menjadi penyebab paham tersebut.
Merespons kesempatan berpamerannya, Keneibit mengatakan, “Siapa yang mengira bahwa suatu hari, pameran ini, yang sebelumnya dilakukan di rubanah (ruang bawah tanah), bisa ditampilkan di Olaya (tengah kota Riyadh)?”
“Sebelumnya, mereka (orang-orang) bilang ke saya bahwa semua ini mustahil karena dilarang Islam. Tapi, sekarang ini ada di Riyadh,” pungkasnya.
Kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman disinyalir jadi faktor pendukung
Monarki Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, ternyata memberi dampak besar bagi aturan sosial dan kesenian Arab Saudi.
Pasalnya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang kini menjadi Perdana Menteri Arab Saudi, telah membatasi paham Wahabi, bahkan mengekang polisi agama dan mengizinkan perempuan mengemudikan mobil.
Perubahan itu pun turut dirasakan Keneibit yang sebelumnya hanya menampilkan karya-karyanya di galeri privat yang berada di rubanah kediamannya.
Bahkan, sebelum pameran di Riyadh berlangsung, hanya teman dan tamu undangan yang bisa menikmati karya-karyanya.
Pasalnya, pada 2009 silam, Keneibit pernah menggelar pameran publik yang kemudian ditutup karena larangan patung dan karya figuratif.
“Kami adalah generasi yang mengalami banyak perubahan, dari sepenuhnya dilarang hingga benar-benar terbuka. Dengan kehendak Tuhan, kami akan mencapai keseimbangan,” tutup penjelasan Keneibit.