Gedung kantor terbesar sedunia ada di India hingga Tom Cruise dukung aktor Hollywood

Hari ini, Kamis (20/7), terdapat sejumlah berita menarik yang telah TFR rangkum. Beberapa di antaranya ialah berita dari industri hiburan Hollywood.

Namun, terdapat pula berita seputar arsitektur dan desain gedung kantor terbesar di dunia serta festival lintas budaya yang digelar di Surabaya. Simak selengkapnya berikut ini!

Lebih besar dari Pentagon, gedung kantor terbesar di dunia sekarang ada di India

Sebuah bangunan di Gujarat, India telah memecahkan rekor sebagai gedung terbesar di dunia, mengalahkan gedung Pentagon yang terletak di Amerika Serikat (AS).

Adalah Surat Diamond Bourse yang dirancang oleh firma arsitektur India Morphogenesis sebagai bagian dari kompetisi desain internasional. 

Gedung tersebut memiliki desain “demokratis” dengan sembilan struktur persegi panjang yang saling menghubungi lebih dari 4.700 ruang kantor. 

Melansir CNN Style, bangunan tersebut merupakan kompleks 15 lantai yang dibangun di atas lahan seluas lebih dari 35 hektar.

Surat Diamond Bourse nantinya merupakan one-stop destination yang menghadirkan lebih dari 65.000 profesional mutiara, termasuk pemotong, pemoles, hingga pedagang.

Proyek ini akan segera diresmikan pada November mendatang setelah dibangun selama empat tahun belakangan dengan biaya mencapai $388 juta atau sekitar Rp5,8 triliun.

Secara rinci, bangunan kantor terbesar di dunia itu memiliki 131 elevator, dilengkapi dengan fasilitas ritel, kesehatan, tempat makan, hingga konferensi yang bisa digunakan oleh para pekerja di sana.

Menariknya lagi, desain bangunan ini dibuat agar mengonsumsi 50% lebih sedikit energi daripada persentase maksimum yang diizinkan Dewan Bangunan Hijau India.

Meskipun ribuan ruang kantor masih akan menggunakan pendingin ruangan tradisional, namun hampir setengah bagian dari bangunan ini memanfaatkan ventilasi alami, sedangkan beberapa area lainnya memanfaatkan energi matahari.

Delapan negara berpartisipasi dalam Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival

Parade defile Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) kembali digelar mulai Minggu (16/7) lalu dan akan berlangsung sampai hari ini, Kamis (20/7).

Pertemuan lintas budaya tahunan  ini diikuti oleh delapan negara, yaitu Yunani, India, Korea Selatan, Meksiko, Filipina, Sri Lanka, Uzbekistan, dan Prancis.

Terdapat pula sembilan daerah di Indonesia yang ikut meramaikan acara, yakni Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Mengwi (Bali), Kendari (Sulawesi Tenggara), Flores (NTT), DKI Jakarta, Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Bone (Sulawesi Selatan), Polewali Mandar (Sulawesi Barat), Surabaya (Jawa Timur), dan Mojokerto (Jawa Timur).

Ini merupakan perhelatan ke-16 SCCIFAF, menampilkan beragam pementasan seni, mulai dari seni tari, musik, dan teater yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara, seperti Tari Ganongan, Goong Prada, Remo, Reog, Gito Maron, hingga Hip-hop.

Kegiatan ini diharapkan dapat mempersatukan budaya antarnegara dan kota. Lebih jauh, acara ini turut mengandung pesan untuk saling menghargai budaya satu sama lain.

Pasalnya, kegiatan ini menjembatani interaksi satu negara dengan negara atau daerah lainnya. Adapun peserta acara juga akan diajak berkeliling Surabaya untuk diperkenalkan ke berbagai bangunan bersejarah, seperti Monumen Tugu Pahlawan, Museum Sepuluh Nopember, dan Surabaya Kriya Gallery (SKG).

Baca juga: Disability Art Festival jadi wadah penyandang disabilitas untuk berkarya

Christopher Nolan mengaku tak ingin garap film superhero lagi

Christian Bale tampaknya tak akan lagi memerankan karakter Batman setelah “Batman Begins”, “The Dark Knight”, dan “The Dark Knight Rises”. Pasalnya, ia mengatakan hanya akan membintangi film Batman apabila film tersebut disutradarai oleh Christopher Nolan.

Di lain sisi, dalam wawancara terbarunya bersama YouTuber HugoDécrypte, Nolan justru terang-terangan mengungkapkan bahwa ia tak lagi tertarik untuk menggarap film superhero.

Ia dengan tegas mengatakan “tidak” ketika ditanya apakah ia akan membuat film superhero lagi. Melansir Variety, Nolan juga mengatakan hal senada ketika ditanya apakah suatu saat nanti akan membuat serial televisi.

Sebaliknya, Nolan justru menyatakan ketertarikannya untuk menyutradarai film “Star Wars”. Hal ini diungkapkannya dalam video untuk mempromosikan film terbarunya, “Oppenheimer”.

Sebelumnya pada 2015 silam, Nolan pernah mengaku bahwa potensi dirinya dapat menyutradarai film “Star Wars” membuatnya gugup.

“Walaupun tidak diketahui apakah saya akan mengerjakannya atau tidak, sejujurnya saya rasa saya akan terlalu takut untuk menyentuhnya!” ujarnya beberapa waktu lalu saat peluncuran film “Star Wars: The Force Awakens”, sebagaimana dilansir dari IGN.

Kendati demikian, saat ini Nolan masih fokus menggarap film sejarah yang berlatar pada Perang Dunia II, termasuk untuk film “Oppenheimer” dan “Dunkirk”.

Tom Cruise dorong studio Hollywood untuk dengarkan kekhawatiran aktor terkait AI

Tom Cruise telah berbicara kepada pihak SAG-AFTRA dan Aliansi Produser Film dan Televisi (AMPTP) terkait isu yang membuat para aktor Hollywood melakukan aksi mogok kerja.

Deadline melaporkan, Cruise mendorong AMPTP untuk mendengarkan kekhawatiran SAG-AFTRA terkait penggunaan kecerdasan buatan (AI) generatif, promosi proyek, hingga penggunaan pemeran pengganti (stunt).

Di sisi lain, Cruise juga mendorong SAG-AFTRA untuk mempertimbangkan mengizinkan para anggotanya melakukan promosi pada proyek yang telah selesai, di tengah-tengah aksi ini.

Berdasarkan seorang sumber yang tidak diketahui namanya, diskusi ini dilakukan bukan semata-mata karena film terbarunya, “Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One”, tetapi mengarah pada bagaimana aktor memiliki pengaruh terhadap pemasaran dan hasil akhir box office.

Sebagai salah satu bintang terkemuka, Cruise memang secara konsisten mengadvokasi seputar pelestarian pengalaman menonton film di teater, khususnya setelah pandemi di mana industri perfilman mulai kembali pulih.

Untuk diketahui, melansir The Hollywood Reporter, SAG-AFTRA terkadang memang akan memanggil aktornya untuk ikut serta dalam negosiasi terkait isu yang dikuasainya.

Siapa pun yang tergabung dalam serikat tersebut dapat mengungkapkan kekhawatirannya, seperti apa yang dilakukan oleh Tom Cruise.