Libatkan 200+ penari dari 3 kota, HeavyBuckStylez sukses gelar konser tari di Jakarta

Komunitas tari HeavyBuckStylez (HBS) baru menyelenggarakan dance-concert bertajuk “AFTERMATH: WHAT WE LEAVE BEHIND” pada 11 Mei 2025 di Ciputra Artpreneur Jakarta.

Konser tari pertama HBS di Jakarta ini menandai babak baru perjalanan kolektif ini usai sebelumnya selalu menggelar konser di Surabaya sejak debut 16 tahun silam.

HBS ialah kolektif yang didirikan oleh Indrawan bersaudara, Chemmy, Reign, Joan, & Mario, yang kini sudah memiliki 350 anggota aktif dengan tim utama bernama WARS (We All Represent HBS).

“AFTERMATH” sendiri ialah selebrasi lintas generasi sekaligus refleksi mendalam tentang bagaimana setiap pilihan, gerakan, dan momen dalam hidup kita menciptakan dampak yang lebih besar daripada yang kita bayangkan.

Mengusung konsep “cause and effect”, pertunjukan tari ini mengajak penonton untuk mempertanyakan beberapa hal, yakni “Apa yang akan kita tinggalkan? Apakah itu warisan seni, nilai, atau bahkan luka yang membentuk langkah generasi selanjutnya?”.

Adapun pertunjukan ini melibatkan lebih dari 200 penari dari tiga kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Pekanbaru, yang sukses bersatu di satu panggung, menciptakan sebuah narasi yang menyoroti peninggalan jejak atau legacy tiap generasi.

Setiap penari membawa cerita, perjuangan, dan mimpi mereka sendiri, kemudian semuanya berpadu dalam satu momen bersama yang tidak terulang.

Baca juga: Jakarta Doodle Fest x Galeri Indonesia Kaya hadirkan kelas branding & promoting pentas seni

Ajak penonton terlibat langsung

Berbeda dengan kebanyakan pertunjukan tari, “AFTERMATH: WHAT WE LEAVE BEHIND” untuk pertama kalinya mengajak penonton terlibat langsung melalui gelang interaktif yang audiens kenakan.

Gelang tersebut memungkinkan penonton untuk membuat pilihan pada momen-momen tertentu selama pertunjukan, yang akan memengaruhi elemen visual serta narasi di panggung.

Konsep inovatif ini digarap oleh Director “AFTERMATH” Patrianata Bhakti Indrawan atau Chemmy untuk mengajak audiens dari berbagai generasi merenungi bagaimana seni bisa menjadi sarana refleksi, penyembuhan, & komunikasi antargenerasi.

Selain keterlibatan penonton, keunikan konser tari ini juga dimeriahkan dengan kejutan dari grup musik pop-soul Indonesia GAC (Gamaliel, Audrey, Cantika) yang ikut menari sebagai dance crew, menampilkan sisi baru dari trio ini untuk pertama kalinya.

Terdapat pula dua penampil internasional yang berkolaborasi dengan HBS, yaitu kolektif tari Filipina A-Team yang tampil bersama WARS JKT dan koreografer sekaligus director Demitasse Project asal Korea Selatan Jemma Lee yang hadir di panggung dengan WARS SBY.

Dengan adanya pertunjukan meriah ini, HBS ingin memberikan dampak di dunia tari sekaligus memperluas pengaruhnya untuk menjembatani seni dan masyarakat.

Kenalan lebih lanjut dengan HBS dan nantikan pertunjukan berikutnya melalui akun media sosial @heavybuckstylez, ya!