ICAD 14 angkat tema “UNEXPECTED”, hadirkan seni dengan sudut pandang tak terduga!

Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) mempersembahkan edisi ke-14 pada 10 Oktober-10 November 2024 di hotel grandkemang Jakarta.

Tahun ini, ICAD mengusung tema “UNEXPECTED” untuk menyoroti realitas tak terduga yang terjadi dalam masyarakat kita di masa lalu, masa kini, dan masa dengan.

Menggunakan imajinasi mereka, para partisipan diajak untuk menggali sudut pandang alternatif dan terlupakan yang tergilas narasi-narasi dominan di ruang sosial-politik, lingkungan, dan budaya.

ICAD 14 melibatkan 74 seniman dan desainer dari dalam dan luar negeri, serta menghadirkan berbagai rangkaian program menarik.

“Tahun ini ICAD menghadirkan hal baru dari tahun-tahun sebelumnya. Kali ini tim ICAD menantang diri sendiri untuk melihat lebih dari sekadar visual. Kami fokus pada narasi dan topik yang relate dengan saat ini. Kami berusaha memahami apa yang ingin mereka (seniman dan desainer) ungkapkan melalui karyanya,” ujar Lead Curator ICAD 14 Amanda Ariawan dalam konferensi pers ICAD 14, Rabu (9/10).

Baca juga: Pameran ICAD 13: “Feel-Good Lab” hadirkan karya 54 kreator multidisipliner

ICAD 14 persembahkan berbagai hal baru!

Selain tema yang diangkat, ICAD 14 kini mengkategorikan seniman yang berpartisipasi ke dalam tujuh bagian yang disebar ke dalam empat zona berbeda, yakni Special Appearance Tribute, Special Appearance Region, In Focus, Special Zone, Collaboration, dan Open Call.

Ya, tahun ini ICAD 14 kembali menggelar open submission bagi seniman yang ingin berpartisipasi di pameran ini.

“Kita kembali membuka kesempatan bagi seluruh pekerja seni untuk submit karya dan berkesempatan memamerkan karyanya di ICAD. Tahun ini kita menerima lebih dari 100 karya,” ujar Festival Director ICAD 14 Edwin Nazir dalam kesempatan sama.

Selain memamerkan karya seni, ICAD 14 juga menggelar berbagai program aktivasi setiap harinya selama pameran berlangsung.

Mulai dari Performance Art, Interactive Activity, Workshop, Public Lecture, sampai Talks yang diisi oleh sejumlah seniman partisipan dan narasumber lainnya.

Edwin juga menjelaskan, “Tahun ini ada lebih dari 50 program yang dihadirkan. Yang unik dari ICAD 14 adalah, ICAD sangat berharap bisa tak hanya menjadi ajang pameran seni dan desain, tapi menjadi wadah bagi stakeholders untuk berkumpul dan bekerja sama.”

Program-program aktivasi tersebut akan digelar di lobi hotel, di atas sebuah panggung yang dirancang khusus oleh Hardiman Radjab dan Tomy Herseta, serta dikelilingi deretan kursi uni karya 18 desainer dan seniman.

Kebaruan lainnya di ICAD 14 adalah persembahan istimewa Special Appearance Region: Borneo yang menyoroti aktivisme seni seniman-seniman serumpun di pulau itu.

Beberapa seniman yang berpartisipasi ialah Michael Eko, fotografer-dokumenter, yang menampilkan seri foto dan arsip “Adiu: Forest Is Our Mother” untuk menyorot perjuangan masyarakat Punan Adiu di Kalimantan dalam melindungi hutan adat mereka.

Desainer Evey Kwong juga hadir dengan seri “Connectedness” yang terdiri dari karya-karya anyaman, peralatan tradisional, dan rekaman perjalanan yang menyusuri berbagai daerah di Kalimantan.

Adapun tahun ini ICAD 14 masih menyelenggarakan ICAD Tour yang berkolaborasi dengan sekolah, instansi, hingga komunitas sebagai ajang edukasi seni dan desain. 

Yuk, datang ke ICAD 14 dan melihat langsung karya para seniman dan desainer! Informasi lebih lanjut dapat dilihat di situs www.arturaicad.com, ya!