Meta hapus larangan penyebaran konten gambar payudara di Facebook dan Instagram
Badan Pengawas Meta telah memerintah platform media sosial Facebook dan Instagram untuk menghapus larangan penyebaran konten gambar payudara bagi perempuan transgender dan non-biner.
Di sisi lain, melansir NEW YORK POST (18/1), kebijakan itu menandakan bahwa perempuan yang mendefinisikan dirinya sebagai cisgender tak diizinkan menampilkan payudara dalam unggahan mereka.
“Gambar puting yang menampilkan perempuan akan dilarang jika diunggah oleh perempuan cisgender, tetapi diizinkan bagi individu yang mengidentifikasi diri sebagai non-biner,” ujar Badan Pengawas Meta, badan independen yang disebut CEO Meta Mark Zuckerberg sebagai ‘pengadilan tinggi’ Meta.
Sebagai informasi, cisgender adalah individu yang mengidentifikasi gender sesuai dengan sebagaimana jenis kelamin yang dibawa sejak mereka dilahirkan.
Baca juga: Konten nudity kini diperbolehkan beredar di Tumblr
Latar belakang putusan ‘pengadilan tinggi’ Meta
keputusan untuk memberi pengecualian pada larangan menunjukkan ketelanjangan ini merupakan respons dari keluhan diskriminasi pengguna gender-fluid dari Facebook dan Instagram.
Tak hanya itu, NEW YORK POST (18/1) juga turut mencantumkan kisah pengalaman pasangan transgender dan non-biner baru-baru ini yang turut melatarbelakangi kebijakan baru Meta.
Beberapa waktu silam, unggahan pasangan itu yang menampilkan tubuh bagian atas mereka tanpa pakaian, tetapi dengan puting yang ditutup, dilarang beredar oleh Meta.
Penurunan konten itu terjadi setelah sejumlah netizen melaporkan unggahan keduanya. Namun, pasangan tersebut mengajukan banding hingga akhirnya foto kembali ditampilkan dalam platform Meta.
Di sisi lain, sejumlah protes terhadap platform Facebook milik Meta juga banyak dilayangkan penggunanya dalam beberapa waktu ke belakang.
Pasalnya, Facebook dianggap telah melakukan overseksualisasi payudara, dengan melarang segala bentuk foto yang menampilkan bagian tubuh perempuan tersebut.
Sistem kebijakan terbaru yang membolehkan penunjukkan payudara
Dalam penerapan kebijakan terbaru ini, Meta mengaku akan banyak mengandalkan, “tinjauan manusia,” yang ditugaskan untuk menelaah jenis gambar payudara yang beredar di platform media sosial mereka.
Meta berharap, tim mereka dapat, “dengan cepat menilai jenis kelamin pengguna, karena kebijakan ini berlaku untuk ‘puting perempuan’ dan identitas gender mereka.”
Lebih lanjut, ternyata Meta menjelaskan bahwa mereka tidak akan memeriksa gambar puting yang merupakan, “konteks protes (demo), melahirkan, setelah melahirkan, dan menyusui.”
Di sisi lain, berkaitan dengan kebijakan baru mereka, Meta mengungkap bahwa perusahaannya telah bekerja sama dalam, “mendukung komunitas LGBTQ+, dan itu berarti bekerja dengan para ahli dan organisasi advokasi,” untuk meningkatkan kualitas produk mereka.