Reed Hastings, pendiri Netflix, mundur dari jabatannya sebagai CEO
Pendiri dan co-CEO Netflix Reed Hastings mengumumkan pengunduran dirinya dari perusahaan tersebut setelah lebih dari dua dekade membesarkan platform streaming itu, Kamis (19/1).
Sementara kabar pengunduran dirinya membuat banyak pihak terkejut, Hastings mengatakan bahwa Netflix telah merencanakan era kepemimpinan selanjutnya untuk bertahun-tahun mendatang, sebagaimana diumumkan pada situs perusahaan.
Pada 2020 lalu, Netflix menunjuk Ted Sarandos, yang telah lama memimpin konten perusahaan sebagai co-CEO bersama Hastings.
Melansir TechCrunch (20/1), saat itu Netflix mencirikan perubahan tersebut sebagai formalisasi cara perusahaan beroperasi.
Adapun Netflix kabarnya akan mempertahankan struktur co-CEO tanpa Hastings, dengan mempromosikan COO Greg Peters ke posisi tersebut bersama Sarandos.
Di samping tantangan dalam bisnis yang dijalankannya, Hastings mengatakan keduanya berhasil memastikan Netflix dapat terus berkembang dan mengakselerasi penghasilan hingga meningkatkan pendapatan perusahaan.
Pasalnya, dikutip dari BBC, pada awal 2022 lalu, Netflix memang sempat dihadapi oleh tantangan akibat meningkatnya persaingan dari kompetitor seperti Amazon, HBO, Apple TV, dan Disney.
Baca juga: Mengarungi dunia ‘Netflix and chill’
Reed Hastings menjadi ketua eksekutif dewan Netflix
“Para dewan dan saya percaya bahwa ini merupakan waktu yang tepat untuk menyelesaikan suksesi ini,” ujar Hastings.
Hastings sendiri masih akan tetap terlibat dengan Netflix sebagai ketua eksekutif dewan, mengikuti preseden yang dibagikan oleh pendiri perusahaan teknologi besar lainnya, termasuk Jeff Bezos dari Amazon dan Bill Gates dari Microsoft.
Kabar tersebut muncul tak lama sebelum Netflix melaporkan pendapatan kuartal keempat dengan peningkatan pelanggan sebanyak 7,7 juta.
Perusahaan platform streaming tersebut menorehkan pendapatan sebesar $7,85 miliar (sekitar Rp118,4 triliun) di akhir kuartal 2022.
Netflix mengatakan peningkatan pelanggan tersebut dipengaruhi oleh sejumlah konten populernya, termasuk reboot “Addams Family” “Wednesday”, “Knives Out” yang merupakan sekuel “Glass Onion”, serta dokumenter kerajaan “Harry & Meghan”.
Sama seperti kebanyakan perusahaan teknologi lainnya, nilai pasar Netflix mengalami penurunan akibat pandemi, tetapi perusahaan itu berhasil bangkit sebelum kuartal keempat.
Pada November, Netflix juga memperkenalkan langganan beriklan dengan harga lebih murah di 12 negara, yang mana hal ini menunjukkan bagaimana produk terbaru itu dapat mendongkrak pertumbuhan usai pandemi selesai.
Terkait hal tersebut, seorang eksekutif periklanan Netflix mengatakan bahwa terdapat sejumlah perusahaan yang tertarik dengan tawaran iklan tersebut.