Nilai pasar LVMH tembus $434 miliar, jadi perusahaan paling bernilai di Eropa
Nilai pasar luxury company LVMH berhasil naik dan mencetak rekor pada Selasa (17/1), dengan nilai kapitalisasi mencapai $434 miliar atau sekitar Rp6,5 kuadriliun untuk pertama kalinya.
Tidak hanya itu, angka tersebut sukses menjadikan LVMH sebagai perusahaan paling bernilai di Eropa.
Sama seperti perusahaan mewah lainnya dengan pasar besar di Tiongkok, LVMH telah diuntungkan oleh pembukaan kembali ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Meski begitu, sejumlah analis mengatakan bahwa kenaikan harga saham lebih lanjut akan sulit dicapai.
“Katakanlah saya menunggu $500 miliar untuk menandainya sebagai tonggak sejarah. Ke depannya akan menjadi lebih sulit, perbandingan yang sulit dan turunnya dolar,” ungkap Angelo Meda, kepala ekuitas dan manajer portofolio di Banor SIM di Milan, dikutip dari Fashion Network, Rabu (18/1).
Baca juga: PETA tekan LVMH hentikan penggunaan bulu dan kulit eksotis jelang Olimpiade Paris 2024
LVMH naungi puluhan brand mewah
Peningkatan nilai pasar sebanyak 0,4% ke level tertinggi untuk pertama kali ini membuat perusahaan LVMH memiliki nilai sedikit di atas 400 miliar euro (Rp6,5 kuadriliun), berdasarkan kalkulasi Reuters.
Sementara itu, awal bulan ini, Ketua dan CEO LVMH Bernard Arnault melakukan perombakan pada manajemen teratas grup yang menaungi puluhan anak perusahaan, termasuk berbagai brand fashion mewah.
Betapa tidak, sejumlah brand ternama seperti Celine, Dior, Fendi, Givenchy, Kenzo, Louis Vuitton, Marc Jacobs, Bulgari, hingga TAG Heuer berada dalam naungan ketat perusahaan yang berdiri sejak 1987 itu.
Ia tampaknya ingin mempererat peran keluarganya. Terbukti dengan penunjukkan putrinya, Delphine, untuk memimpin Christian Dior serta menunjuk bos baru untuk Louis Vuitton.