Pameran Warna-Warna kembali, hadirkan lebih banyak ragam seni dari seniman disabilitas

Tercatat enam tahun berlalu sejak Pameran Warna-Warna pertama kali diselenggarakan pada 2018. Kini, edisi keduanya akhirnya dapat dilaksanakan kembali dan resmi dibuka pada Agustus 2024.

Masih diinisiasi penyanyi Indonesia Andien Aisyah, sekaligus founder Andien Aisyah Foundation, Pameran Warna-Warna Vol. II berlangsung dari 15 Agustus di Dia.lo.gue Artspace, Kemang, Jakarta Selatan.

Seperti sebelumnya, pameran seni ini bertujuan untuk menampilkan bakat artistik individu dengan disabilitas dan meng-encourage mereka untuk terus berkarya, sehingga mampu mempromosikan inklusivitas khususnya di bidang seni.

Hal ini berangkat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) antara 2021 dan 2022, di mana jumlah pekerja dengan disabilitas di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu sebesar 160,8%. 

Meski begitu, sangat disayangkan kesenjangan sosial dan ekonomi serta pendidikan membuat banyak individu dengan  disabilitas tidak kompetitif di dunia kerja.

Dari sini, Pameran Warna-Warna pun hadir untuk mengatasi masalah ini dengan mempromosikan inklusivitas dan mengakomodasi pekerja disabilitas di industri kreatif.

“Saya juga ingin berterima kasih kepada teman-teman yang sudah menunjukkan minat yang luar biasa kepada acara ini, sehingga mendorong kami untuk menyelenggarakan edisi kedua,” ujar Andien di acara Konferensi Pers di Jakarta pada Rabu (14/8).

Andien pun berharap, “Semoga pameran kali ini dapat diterima dengan baik oleh lebih banyak lagi orang dan segala pesan baiknya dapat tersampaikan.”

Baca Juga: Gandeng 50 brand, Diorama 4.0 digelar di Bandung selama 4 hari!

Ajak lebih banyak komunitas dari berbagai daerah di Indonesia

“Waktu awal aku membuat Pameran Warna-Warna, objektifnya adalah bagaimana aku menceritakan mengenai perspektif. Bagaimana kita harus mengapresiasi teman-teman disabilitas bahwa mereka itu punya sesuatu yang spesial yang harus kita hargai,” jelas Andien.

Andien menambahkan, Pameran Warna-Warna sebelumnya hanya berasal dari satu komunitas, yaitu dari Bandung. Namun, volume kedua ini merangkul banyak komunitas dari banyak daerah di Indonesia.

“Awalnya hanya dari Bandung, kali ini ada dari Bandung, Bali, Jakarta, Yogyakarta, Bengkulu. Skalanya pun jadi lebih besar, proses kurasinya jauh lebih dalam, dan ada kolaborasi-kolaborasi yang mengesankan,” jelasnya.

Seniman dengan disabilitas di sini tak hanya memamerkan karyanya, tetapi di-challenge berkolaborasi khusus untuk Pameran Warna-Warna Vol. II. 

Contohnya yang tadinya hanya berkarya 2D, di sini diberikan tantangan untuk menciptakan karya 3D.

Selain itu, Pameran Warna-Warna kali ini juga turut menghadirkan beragam kolaborator yang berasal dari berbagai latar belakang. 

Selain itu, pameran ini didukung Yayasan Dialogue Seni Budaya, Bitte Design Studio, Konsultan Komunikasi dan Inisiator dari B Publicist by Big Change Agency, Open Arms, Selasar Sunaryo, dan Yayasan Jogja Disability.

Untuk karya-karyanya sendiri melewati proses kurasi yang dikuratori oleh pendiri Yayasan Jogja Disability, Nano Warsono dan kurator seni terkemuka, Agung Hujatnikajennong.

Dimeriahkan oleh pertunjukan seni hingga talkshow

Pameran Warna-Warna Vol. II akan dibuka oleh penampilan dari Andien dan anak-anak dengan disabilitas yang memamerkan karya seninya. 

Tak berhenti sampai situ, pameran ini turut dimeriahkan dengan talkshow bertajuk “Dialog Penuh Warna” yang fokus membahas inklusi dini, hak pekerja disabilitas, dan peluang kerja di sektor disabilitas.

Selain itu, akan ada pemutaran film dokumenter yang menyoroti kehidupan dan pencapaian individu dengan disabilitas. 

Hiburannya pun semakin banyak dengan adanya toko pop-up, kampanye online, lokakarya interaktif, dan acara jaringan untuk mempromosikan inklusivitas dan mendukung seniman dengan disabilitas.

Berbagai seniman dan organisasi yang karyanya akan dipamerkan di sini yaitu Open Arms, British Council, Dwi Tunggal, Yayasan Filoksenia, Jogja Disability Arts, dan Tab Space Bandung. Studio Mata juga turut serta membantu merancang identitas pameran.

Untuk kolaborasi merchandise, toko pop-up-nya sendiri berasal dari merek-merek lokal, seperti Sejauh Mata Memandang x Wisma Cheshire, Demi Bumi X Bj Homade, dan Pulas Katumbiri (PUKA).

Pameran Warna-Warna Vol. II gratis untuk umum dan berlangsung mulai hari ini sampai 13 Oktober 2024 mendatang. Untuk info lebih lanjut, silakan cek @pameranwarnawarna di Instagram!